Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK <p><a title="JRK" href="https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK" target="_blank" rel="noopener"><strong>Jurnal Riset Kedokteran </strong>(JRK)</a> adalah jurnal <em>peer review</em>&nbsp;dan dilakukan dengan&nbsp;<em>double blind review</em>&nbsp; yang mempublikasikan hasil riset terhadap isu-isu empirik dalam sub kajian kesehatan, masyarakat industri dll. <a title="Jurnal Riset Kedokteran" href="https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK" target="_blank" rel="noopener"><strong>JRK</strong></a> ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN <a title="EISSN JRK" href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20210714592030929" target="_blank" rel="noopener">2798-6594</a>&nbsp; yang diterbitkan oleh <a title="UPT Publikasi" href="https://publikasi.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">UPT Publikasi Ilmiah</a>,&nbsp;<a title="unisba" href="https://www.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Islam Bandung</a>. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-<em>indeks </em>&nbsp;di&nbsp;<a title="GS JRK" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;authuser=5&amp;user=P4nE7uwAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Schoolar</a>,&nbsp;<a title="Id Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/25634" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>,&nbsp;<a title="doi" href="https://search.crossref.org/?q=unisba&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a>, dan&nbsp;<a title="DOAJ" href="https://doaj.org/search/journals?ref=quick-search&amp;source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22bibjson.publisher.name.exact%22%3A%5B%22Universitas%20Islam%20Bandung%22%5D%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22query_string%22%3A%7B%22query%22%3A%22universitas%20islam%20bandung%22%2C%22default_operator%22%3A%22AND%22%2C%22default_field%22%3A%22bibjson.publisher.name%22%7D%7D%7D%7D%7D" target="_blank" rel="noopener">DOAJ</a>.&nbsp; &nbsp;Terbit setiap <strong>Juli</strong> dan <strong>Desember.</strong></p> en-US uptpublikasi@unisba.ac.id (Santun Bhekti Rahimah) jrk@unisba.ac.id (Trianto Syahbannu Prayoga) Fri, 15 Dec 2023 00:00:00 +0800 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Proporsi Konsumsi Junk Food dan Status Gizi Berlebih di Mahasiswa Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2878 <p><strong>Abstract.</strong> Overnutrition status in Indonesia has increased, from 14.8% (2013) to 21.8% (2018). The cause of excess nutritional status is an excessive intake of junk food. Current technological advances make it very easy to consume junk food through online food delivery services. Students consume junk food through online food delivery services, which has been increasing during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to examine the Relationship between Junk Food Consumption through Online Food Delivery and Overnutrition Status among Students of the Faculty of Medicine, Islamic University Bandung. This study used a cross-sectional design approach. This research was conducted in January-December application for 62 respondents. The technique of sampling in this study used a stratified random sampling technique. The data were analyzed by the Fisher's Exact test. The results showed that students who often consumed junk food (83.9%) were more than people who didn’t consume junk food (16,1%). In the group which contains students who consume junk food, the proportion of excess nutritional status (100%) was greater than the group that rarely consumed junk food (30%). Efforts need to be made to increase awareness of controlling food orders through online food delivery to maintain a balanced nutritional intake.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Status gizi berlebih di Indonesia mengalami peningkatan, dari 14,8% (2013) menjadi 21,8% (2018). Faktor penyebab status gizi berlebih yaitu asupan makanan junk food yang berlebih. Kemajuan teknologi saat ini sangat memudahkan untuk mengonsumsi junk food melalui layanan online food delivery. Mahasiswa mengonsumsi junk food melalui layanan online food delivery yang semakin meningkat di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti Hubungan antara Konsumsi Junk Food Melalui Layanan Online dengan Status Gizi Berlebih pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan design cross sectional. Penelitian dilakukan pada Januari‒Desember 2022 terhadap 62 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa yang sering mengonsumsi junk food 83,9% lebih banyak dibandingkan dengan yang jarang mengonsumsi junk food 16,1% dimana dalam kelompok yang sering mengonsumsi junk food persentase status gizi berlebihnya 100% lebih besar dibandingkan kelompok yang jarang mengonsumsi junk food 30%. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran mengontrol pemesanan makanan melalui online food delivery untuk menjaga asupan gizi seimbang.</p> Bestari Yuniah, Yudi Feriandi, Fajar Awalia Yulianto Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2878 Fri, 15 Dec 2023 00:00:00 +0800 Infeksi Helicobacter pylori pada Penderita Gastritis menjadi Faktor Risiko Anemia Defisiensi Besi https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2880 <p><strong>Abstract.</strong> The prevalence of H.pylori in Indonesia reaches 40%. H.pylori infection mostly associated with chronic gastritis and can lead to iron deficiency anemia, because H.pylori can interfere with iron metabolism and can cause bleeding in the stomach. The purpose of this study was to analyze whether there was a relationship between H.pylori infection and the incidence of iron deficiency anemia in patients with gastritis. The research uses a scoping review study to identify, analyze, and evaluate scientific papers through Pubmed, SpringerLink, and ScienceDirect data sources that fulfil the inclusion, exclusion criteria and use the JBI Critical Apprasia Checklist summarized in the PRISMA diagram. 6,514 articles were generated from the 4 data sources, 4 articles fulfilled the inclusion, exclusion and eligibility criteria. The results of the 3 articles stated that there was a relationship between H.pylori and the incidence of iron deficiency anemia in bleeding gastritis patients, while 1 article stated that there was no significant difference between H.pylori and the incidence of iron deficiency anemia in gastritis patients. The conclusion of this study that there was a relationship between H.pylori and the incidence of iron deficiency anemia in patients with gastritis who had experienced bleeding.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Prevalensi infeksi H.pylori di Indonesia mencapai angka 40%. Infeksi H.pylori sebagian besar berhubungan dengan kejadian <em>gastritis</em> kronis dan mampu mengakibatkan terjadinya anemia defisiensi besi, karena H.pylori dapat mengganggu metabolisme besi dan dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan pada lambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat hubungan antara infeksi H.pylori dengan kejadian anemia defisiensi besi pada pasien <em>gastritis</em>. Penelitian menggunakan studi <em>scoping review</em> untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi tulisan ilmiah melalui sumber data Pubmed, SpringerLink, dan ScienceDirect yang memenuhi kriteria inklusi, eksklusi dan kelayakan menggunakan JBI <em>Critical Apprasial Checklist</em> dirangkum dalam diagram PRISMA. Dihasilkan 6.514 artikel dari 4 sumber data, 4 artikel yang memenuhi kriteria inklusi, eksklusi dan kelayakan. Hasil dari 3 artikel menyatakan terdapat hubungan antara infeksi H.pylori dengan kejadian anemia defisiensi besi pada pasien <em>gastritis</em> yang mengalami perdarahan, sedangkan 1 artikel menyatakan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara infeksi H.pylori dengan kejadian anemia defisiensi besi pada pasien <em>gastritis</em>. Simpulan dari penelitian ini didapatkan adanya hubungan antara infeksi H.pylori dengan kejadian anemia defisiensi besi pada pasien <em>gastritis</em> yang mengalami perdarahan.</p> Aditya Pradipta Lantik, Sadeli, Purnomo Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2880 Sun, 24 Dec 2023 00:00:00 +0800 Pengaruh Tingkat Kecemasan terhadap Kualitas Tidur pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2957 <p><strong>Abstract. </strong>Inadequate or poor-quality sleep can cause disturbances in cognitive and psychological functioning as well as a decrease in physical health. The purpose of this study was to determine the effect of anxiety on sleep quality in FK Unisba students who were preparing their thesis during the COVID-19 pandemic for the 2021/2022 academic year. This study used an analytic observational research method with a cross-sectional design. The research subjects totaled 134 students who were selected by a simple random sampling technique and met the inclusion and exclusion criteria. Data collection was taken using the Taylor Manifest Anxiety Scale questionnaire to assess anxiety levels and the Pittsburgh Sleep Quality Index to assess sleep quality. Data were analyzed using the chi-square statistical test. The results showed that the majority of anxiety levels were in the mild category, with as many as 49 respondents (36.57%), with 44 people (32.84%) experiencing poor sleep quality. The results of the value analysis give a p of 0.003 which indicates that the level of anxiety experienced by students affects the quality of sleep. Poor sleep quality causes students who are preparing their thesis to experience various obstacles due to bold preparation which can trigger anxiety so that students do not get peace to sleep.</p> <p><strong>Abstrak. </strong><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Kualitas tidur yang tidak memadai atau buruk dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif dan psikologis serta penurunan kesehatan fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecemasan terhadap kualitas tidur pada mahasiswa FK Unisba yang sedang menyusun skripsi di masa pandemi COVID-19 tahun akademik 2021/2022. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subyek penelitian berjumlah 134 mahasiswa yang dipilih dengan teknik simple random sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data diambil dengan menggunakan kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale untuk menilai tingkat kecemasan dan Pittsburgh Sleep Quality Index untuk menilai kualitas tidur. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas tingkat kecemasan pada kategori ringan sebanyak 49 responden (36,57%), dengan 44 orang (32,84%) mengalami kualitas tidur yang buruk. Hasil analisis memberikan nilai p sebesar 0,003 yang menunjukkan bahwa tingkat kecemasan yang dialami mahasiswa berpengaruh pada kualitas tidur. Kualitas tidur buruk diakibatkan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengalami berbagai kendala akibat penyusunan secara daring yang dapat memicu kecemasan, sehingga mahasiswa tidak mendapatkan ketenangan untuk tertidur</span><span lang="SV" style="letter-spacing: .2pt;">.</span></p> Nopianti Sari Fatonah, Tita Barriah Siddiq, Caecielia Makaginsar Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2957 Sun, 24 Dec 2023 00:00:00 +0800 Coping Strategy, Tingkat Kecemasan Sosial, dan Remaja Pengguna Media Sosial https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2958 <p><strong>Abstract. </strong>In fact, around 39% of Indonesians experience anxiety when they are not on their social media. One of the efforts to reduce that anxiety is the use of coping strategy which includes actions to reduce anxiety or behavioral and mental responses to stress. Based on this phenomenon, the research problems were formulated as follows: (1) How is the level of social anxiety that occurs in adolescents who use social media? (2) How is the coping strategy used by adolescents who use social media? (3) Is there a relationship between coping strategy and level of social anxiety in adolescent social media users? The researcher employed the analytic observational method with SMA Negeri 1 Sukabumi students as the population. The sampling technique used the purposive sampling with a selected sample of 172 respondents. The data was gathered through a google form questionnaire and the data analysis used the Pearson chi-square test. The results of the study have shown that there is a relationship between coping strategies and the level of social anxiety in adolescents who use social media. According to its characteristics, the use of coping strategy that can be used and is more appropriate to use to reduce social anxiety in adolescent social media users is the problem focused coping.</p> <p><strong>Abstrak. </strong><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Sebanyak 39% warga Indonesia mengalami kecemasan apabila tidak bersentuhan dengan media sosial yang dimiliki karena rasa ketergantungan terhadap media sosial. Upaya dalam mereduksi kecemasan tersebut adalah penggunaan coping strategy yang merupakan suatu tindakan untuk mengurangi kecemasan atau respons perilaku dan pikiran terhadap suatu stres. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran tingkat kecemasan sosial yang terjadi pada remaja pengguna media sosial (2) Bagaimana gambaran coping strategy yang digunakan oleh remaja pengguna media sosial (3) Apakah terdapat hubungan antara coping strategy terhadap tingkat kecemasan sosial pada remaja pengguna media sosial. Peneliti menggunakan metode observasional analitik. Populasi yang dipilih adalah siswa SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan sampel terpilih sebanyak 172 responden. Pengambilan data melalui kuesioner berbentuk google form dan analisis data yang digunakan adalah uji pearson chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara coping strategy terhadap tingkat kecemasan sosial pada remaja pengguna media sosial. Berdasarkan karakteristiknya, maka penggunaan coping strategy yang dapat digunakan dan lebih tepat digunakan untuk mengurangi kecemasan sosial pada remaja pengguna media sosial ialah problem focused coping.</span></p> Zahra Kamila Fauziyyah, Zulmansyah, Dony Septriana Rosady Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2958 Sun, 24 Dec 2023 00:00:00 +0800 Karakteristik Demografi dan Klinikopatologi Pasien Kanker Paru di RSUD Al−Ihsan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2959 <p><strong>Abstract. </strong>Based on the 2020 Global Burden of Cancer (GLOBOCAN), it is estimated that there are 2.2 million people in the world suffering from lung cancer with a percentage of 11.4% of all cancer-related incidents, with a mortality rate of 1.8 million, or 18% of the total cancer-related deaths. In 2020, the incidence of finding new cases of lung cancer in Indonesia reached 34,783 cases. Meanwhile, the death rate reached 30,843 people, which is in first place. Al-Ihsan Hospital is one of them as a Cancer center or hospital which is a referral center for West Java residents. This study aims to look at the demographic and clinicopathological characteristics of people with lung cancer at Al-Ihsan Hospital, West Java in 2020 and 2021. This study used a retrospective descriptive observational method with a sample size measured using total sampling. From this study it can be concluded that of the 82 patients who met the inclusion criteria, there were 49 patients in 2020 and 33 patients in 2021 with the highest age group, namely 55−64 years and dominated by men. It can also be concluded that the characteristics of lung cancer patients based on clinical symptoms are the most commonly found, namely patients with shortness of breath and chest pain. Based on the type of histopathology, the most common type is non-small cell lung carcinoma. Meanwhile, based on staging with an average staging, namely staging IV.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Berdasarkan Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) tahun 2020, diperkirakan terdapat 2,2 juta penduduk di dunia menderita kanker paru dengan persentase 11,4% dari semua insiden yang berhubungan dengan kanker, dengan tingkat kematian 1,8 juta, atau 18% dari jumlah kematian yang berhubungan dengan kanker. Tahun 2020, kejadian penemuan kasus baru kanker paru di Indonesia mencapai 34.783 kasus. Sementara itu, angka kematiannya mencapai 30.843 jiwa yang berada pada urutan pertama. RSUD Al-Ihsan salahsatunya sebagai Cancer centre atau rumah sakit yang menjadi pusat rujukan warga Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik demografi dan klinikopatologi pengidap kanker paru di RSUD Al-Ihsan Jawa Barat pada tahun 2020 dan 2021. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif retrospektif dengan besar sampel yang diukur penggunakan total sampling. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 82 pasien yang memenuhi kriteria inklusi terdiri dari 49 pasien tahun 2020 dan 33 pasien tahun 2021 dengan kelompok usia tertinggi yaitu 55−64 tahun dan didominasi oleh laki-laki. Dapat disimpulkan pula bahwa karakterisitik pasien kanker paru berdasarkan gejala klinis yang paling banyak ditemukan yaitu pasien dengan sesak nafas dan nyeri dada. Berdasarkan jenis histopatologi, jenis yang paling banyak adalah non small cell lung carcinoma. Sedangkan, berdasarkan staging dengan rata-rata staging yaitu staging IV.</p> Aida Fitriyane Hamdani, Wida Purbaningsih, Widhy Yudistira Nalapraya Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2959 Sun, 24 Dec 2023 00:00:00 +0800 Rasio Neutrofil Limfosit Mengindikasikan Derajat Keparahan COVID-19 https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2960 <p><strong>Abstract. </strong>The higher the inflammatory response, the more severe the symptoms of COVID-19. One indicator of inflammation is the NLR (Neutrophil Lymphocyte Ratio). The aim of this study is to analyze the differences in NLR in patients with moderate and severe clinical degrees of COVID-19. This research method is observational with a cross-sectional design using a simple random sampling technique. Data is taken from the medical records of COVID-19 patients who were hospitalized at RS-Al Islam Bandung for the period June-July 2021, obtained 605 medical records that met the inclusion criteria and 100 samples were taken to meet the minimum sample size. Data analysis is performed using Mann Whitney and obtained a p value of 0.000 (&lt;0.05). This shows that there is a significant difference in NLR in the moderate and severe clinical degree groups. Patients with moderate clinical degree of COVID-19 had a NLR of 3.6, while patients with severe clinical degrees had an NLR of 9. A high NLR value was affected by an increase in the number of neutrophils and a decrease in the number of lymphocytes. An increase in the number of neutrophils is caused by an increase in the inflammatory response, while a decrease in the number of lymphocytes indicates damage to the immune system, so a high NLR value can indicate an increase in the severity of the disease.</p> <p><strong>Abstrak. </strong><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Semakin tinggi respon inflamasi maka menyebabkan gejala COVID-19 yang lebih berat. Salah satu indikator inflamasi adalah NLR (Neutrophil Lymphocyte Ratio). Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perbedaan NLR pada pasien COVID-19 derajat klinis sedang dan berat. Metode penelitian ini yaitu observasional dengan desain potong lintang menggunakan teknik pemilihan sampel simple random sampling. Data diambil dari rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat inap di RS-Al Islam Bandung periode Juni─Juli 2021, didapatkan 605 rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan diambil 100 sampel untuk memenuhi jumlah minimal besar sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunkan Mann Whitney didapatkan p value sebesar 0.000 (&lt; 0.05). Hal ini menunjukkan terdapat adanya perbedaan NLR yang signifikan pada kelompok derajat klinis sedang dan berat. Pada pasien COVID-19 derajat klinis sedang memiliki NLR sebesar 3,6, sedangkan pada pasien derajat klinis berat memiliki NLR sebesar 9. Nilai NLR yang tinggi dipengaruhi oleh peningkatan jumlah neutrofil dan penurunan jumlah limfosit. Peningkatan jumlah neutrofil disebabkan karena peningkatan respon inflamasi, sedangkan penurunan jumlah limfosit mengindikasikan adanya kerusakan sistem imun, sehingga nilai NLR yang tinggi dapat mengindikasikan peningkatan keparahan penyakit</span><span lang="SV" style="letter-spacing: .2pt;">.</span></p> Leny Luckytasari, Usep Abdullah Husin, Ratna Dewi Indi Astuti Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2960 Sun, 24 Dec 2023 00:00:00 +0800 Diabetes Melitus sebagai Komorbiditas Utama terhadap Mortalitas Pasien COVID-19 https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/3000 <p><strong>Abstract. </strong>The purpose of this study was to analyze the relationship between comorbidities and mortality in COVID-19 patients. This study uses analytic methods with a cross-sectional research design. Data were obtained from the medical records of inpatients with confirmed COVID-19 at Al-Islam Hospital Bandung for the 2021 period. The statistical test used a univariate data test by looking at the characteristics of COVID-19 patients based on age, sex, and length of stay and using the Chi test -Square to analyze whether there is a relationship between the independent and dependent variables. The number of respondents in this study was 2,047 people, with the most age being ≥60 years (39.5%), male sex (51.3%), with the highest comorbidity diabetes mellitus (41.9%), followed by hypertension (35.7%) and renal disease (12.4%) which have CFR values of 10.1%, 5.9%, and 5.2% respectively. Patients with comorbid diseases have a decreased immune response and the location of ACE-2 receptors is found not only in the respiratory tract but also in other organs such as the pancreas and kidneys. The conclusion shows that there is a relationship between comorbidities and mortality of COVID-19 patients at Al-Islam Hospital Bandung in 2021 with a p-value &lt;0.001 (p &lt;0.05).</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan komorbiditas dengan mortalitas pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Data diperoleh dari rekam medis pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Al-Islam Bandung Periode 2021. Uji Statistik menggunakan uji data univariat dengan melihat karakteristik pasien COVID-19 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lama rawat inap serta menggunakan uji Chi-Square untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara variable bebas dan terikat. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 2.047 orang, dengan usia yang paling banyak ≥60 tahun (39,5%), jenis kelamin laki-laki (51,3%), dengan komorbiditas tertinggi diabetes melitus (41,9%), disusul dengan hipertensi (35,7%) dan renal disease (12,4%) yang memiliki nilai CFR berturut-turut 10,1%, 5,9%, dan 5,2%. Pasien dengan penyakit komorbid berada dalam penurunan respon imun serta lokasi reseptor ACE-2 yang ditemukan tidak hanya di saluran respirasi, tetapi juga didapatkan di organ lain seperti pankreas dan ginjal. Kesimpulan menunjukkan terdapat hubungan komorbiditas dengan mortalitas pasien COVID-19 di RS Al-Islam Bandung tahun 2021 dengan nilai p &lt;0.001 (p&lt;0.05).</p> Zahra Salsabila, Yani Triyani, Sadiah Achmad Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/3000 Sun, 24 Dec 2023 00:00:00 +0800 Perbandingan Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Wistar Menggunakan Bubuk Kopi dengan Bubuk Kafein https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/3001 <p><strong>Abstract. </strong>The content of caffeine and chlorogenic acid in coffee have anti-inflammatory and antioxidant effects that can suppress reactive oxygen species which has the effect of accelerating wound healing in the inflammatory phase. The research was conducted in August. This research is an experimental type research conducted in the laboratory with an in vivo preclinical experimental design that compares the appearance of wound healing in Wistar rats (Rattus novergicus) using robusta coffee powder and caffeine powder. The rats used in this study were about 24 rats. In this study, rats were divided into two coffee and caffeine treatment groups and two positive and negative control groups. In one group consists of 6 rats. The study was conducted for 1 week by assessing the description of wound healing through indicators; 1) dryness of the wound, 2) assessment of the wound edges (hyperemic or not), and 3) wound size. Data were obtained by observing the progress of wound healing in rats. Based on the results of statistical tests using one way ANOVA and Kruskall Wallis, the results showed that there was no significant difference in wound healing in the coffee and caffeine groups. This result is likely due to the influence of several factors such as; bandage sticking, stress, temperature, doses exceeding the LD50, excessive vasodilation, and disease in rats during the study period.</p> <p><strong>Abstrak. </strong><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Kandungan kafein, dan asam klorogenat dalam kopi memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat menekan dari reactive oxygen species yang efeknya mempercepat penyembuhan luka pada fase inflamasi. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus. Penelitan merupakan penelitian jenis </span><span lang="SV">eksperimental yang dilakukan di laboratorium dengan rancangan eksperimental preklinik in vivo yang membandingkan gambaran</span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;"> penyembuhan luka sayat pada subjek tikus wistar (Rattus novergicus) dengan menggunakan bubuk kopi robusta dan bubuk kafein. Tikus yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 ekor tikus. Dalam penelitian tikus terbagi menjadi dua kelompok perlakuan kopi dan kafein serta dua kelompok kontrol positif dan negatif. Dalam satu kelompok terdiri dari 6 tikus. Penelitian dilakukan selama 1 minggu dengan menilai gambaran penyembuhan luka melalui indikator; 1) kekeringan luka, 2) penilaian tepi luka (hiperemis atau tidak), dan 3) ukuran luas luka. Data diperoleh dengan memantau proses penyembuhan luka pada tikus. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan one way anova dan kruskall wallis di dapatkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan pada penyembuhan luka pada kelompok kopi maupun kelompok kafein. Hasil ini kemungkinan dikarenakan pengaruh dari beberapa faktor seperti; perban menempel, stres, suhu, dosis yang melebihi LD50, vasodilatasi yang berlebih, dan penyakit yang menimpa tikus pada masa penelitian.</span></p> Muhammad Rifky Dzikrillah, Hendro Sudjono Yuwono, Tryando Bhatara Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/3001 Mon, 25 Dec 2023 00:00:00 +0800 Sanitasi Lingkungan Berpengaruh terhadap Kejadian Skabies pada Santri Laki-laki di Ponpes https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/3042 <p><strong>Abstract. </strong>Scabies is a disease caused by the parasite Sarcoptes scabiei var hominis. Scabies is transmitted through direct or indirect contact, according to the World Health Organization (WHO). Currently, scabies is still a problem in developing countries, with an estimated worldwide prevalence of around 200 million population; according to data from the Ministry of Health (Indonesian Ministry of Health), scabies is a disease of the skin that is often treated in health centers. This study aimed to determine the relationship between environmental sanitation and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic Boarding School, Rajeg District, Tangerang Regency. This study used a cross-sectional approach, involving 147 respondents who were taken by random sampling to obtain a minimum of 82 samples using a questionnaire at the Choirul Huda Islamic Boarding School from February to November 2022. The analysis using Chi-Square showed a significant relationship between sanitation (p -value=0.019) and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic Boarding School, Tangerang Regency. This study's results indicate a relationship between sanitation and the incidence of scabies in male students at the Choirul Huda Islamic boarding school, Tangerang Regency.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Skabies merupakan sebuah penyakit yang disebabkan karena parasit Sarcoptes scabiei var hominis.Penyakit skabies ini menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung, menurut World Health Organization ( WHO) saat ini skabies masih menjadi permasalahan di negara berkembang dengan prevalensi secara mendunia diperkiraan menjangkit kurang lebih 200 juta penduduk, menurut data KEMENKES (Kementrian Kesehatan Indonesia) skabies merupakan sebuah penyakit pada kulit yang kerap di tangani di puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan terhadap kejadian skabies pada santri laki-laki di Pondok Pesantren Choirul Huda Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional, dengan mengikutsertakan 147 responden yang diambil dengan metode random sampling untuk mendapatkan 82 sampel minimum menggunakan kuesioner di Pondok Pesantren Choirul Huda pada periode Februari – November 2022. Hasil analisis menggunakan Chi-Square menunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara sanitasi (p-value=0,019) dengan kejadian skabies pada santri laki-laki di Pondok Pesantren Choirul Huda Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara sanitasi dengan kejadian skabies pada santri laki-laki di pondok pesantren Choirul Huda Kabupaten Tangerang.</p> Ahmad Roisul Umam, Nanan Sekarwana, Mia Yasmina Andarini Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/3042 Mon, 25 Dec 2023 00:00:00 +0800 A Recombinant DNA Technique in The Genetic Engineering of Insulin from Bacteria https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2626 <p><strong>Abstract.</strong> Human Growth and human insulin were the first proteins to be produced on an industrial scale. Methods: The research method used in this study was a clinical literature review on recombinant DNA techniques from insulin in bacteria from the review literature taken from Pubmed and SCopus, for further search and analysis with other existing research. Recombinant DNA technology comprises altering genetic material outside an organism to obtain enhanced and desired characteristics in living organisms or as their products. Two biosynthetic insulin analogs have sufficiently long duration of action for use as once-daily basal insulins. Some biosimilars have been developed to human insulins as produced by Lilly and NovoNordisk, but their use is more restricted given the problems encountered by the use of human insulin, see Dolinar et al for a recent review of the field. Several companies have developed or are developing depot preparations that can be administered one a week instead of once a day. Recombinant DNA technology is an important development in science that has made the human life much easier. The clinical effect of Growth hormone therapy in children can be best measured on an annual basis and compared with predicted adult height whereas failure to lower blood sugar can be seen immediately in insulin or insulin analogue therapy.</p> <p><strong>Abstrak. </strong><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Pertumbuhan Manusia dan insulin manusia adalah protein pertama yang diproduksi dalam skala industri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur klinis mengenai teknik DNA rekombinan dari insulin pada bakteri dari tinjauan literatur yang diambil dari Pubmed dan SCopus, untuk selanjutnya dicari dan dianalisis dengan penelitian lain yang sudah ada. Teknologi DNA rekombinan terdiri dari pengubahan materi genetik di luar suatu organisme untuk memperoleh karakteristik yang ditingkatkan dan diinginkan pada organisme hidup atau sebagai produknya. Dua analog insulin biosintetik mempunyai durasi kerja yang cukup lama untuk digunakan sebagai insulin basal sekali sehari. Beberapa biosimilar telah dikembangkan untuk insulin manusia seperti yang </span><span lang="SV">diproduksi oleh Lilly dan NovoNordisk, namun penggunaannya lebih dibatasi </span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">mengingat permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan insulin manusia, lihat Dolinar dkk untuk tinjauan terbaru di lapangan. Beberapa perusahaan telah mengembangkan atau sedang mengembangkan persiapan depot yang </span><span lang="SV">dapat diberikan satu kali dalam seminggu, bukan sekali sehari. Teknologi DNA rekombinan merupakan perkembangan penting dalam ilmu pengetahuan</span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;"> yang </span><span lang="SV">telah membuat hidup manusia lebih mudah. Efek klinis terapi hormon pertumbuhan pada anak-anak paling baik diukur setiap tahun dan dibandingkan</span> <span lang="SV">dengan prediksi tinggi badan orang dewasa, sedangkan kegagalan menurunkan gula darah dapat langsung terlihat pada terapi insulin atau analog insulin</span><span lang="SV" style="letter-spacing: .2pt;">.</span></p> Khaidir Yusuf rahman, Sanely, Defa Pratama, Ziske Maritska Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Kedokteran https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRK/article/view/2626 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0800