Proporsi Konsumsi Junk Food dan Status Gizi Berlebih di Mahasiswa Kedokteran
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrk.v3i2.2878Keywords:
Online Food Delivery, Status Gizi Berlebih, Junk FoodAbstract
Abstract. Overnutrition status in Indonesia has increased, from 14.8% (2013) to 21.8% (2018). The cause of excess nutritional status is an excessive intake of junk food. Current technological advances make it very easy to consume junk food through online food delivery services. Students consume junk food through online food delivery services, which has been increasing during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to examine the Relationship between Junk Food Consumption through Online Food Delivery and Overnutrition Status among Students of the Faculty of Medicine, Islamic University Bandung. This study used a cross-sectional design approach. This research was conducted in January-December application for 62 respondents. The technique of sampling in this study used a stratified random sampling technique. The data were analyzed by the Fisher's Exact test. The results showed that students who often consumed junk food (83.9%) were more than people who didn’t consume junk food (16,1%). In the group which contains students who consume junk food, the proportion of excess nutritional status (100%) was greater than the group that rarely consumed junk food (30%). Efforts need to be made to increase awareness of controlling food orders through online food delivery to maintain a balanced nutritional intake.
Abstrak. Status gizi berlebih di Indonesia mengalami peningkatan, dari 14,8% (2013) menjadi 21,8% (2018). Faktor penyebab status gizi berlebih yaitu asupan makanan junk food yang berlebih. Kemajuan teknologi saat ini sangat memudahkan untuk mengonsumsi junk food melalui layanan online food delivery. Mahasiswa mengonsumsi junk food melalui layanan online food delivery yang semakin meningkat di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti Hubungan antara Konsumsi Junk Food Melalui Layanan Online dengan Status Gizi Berlebih pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan design cross sectional. Penelitian dilakukan pada Januari‒Desember 2022 terhadap 62 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa yang sering mengonsumsi junk food 83,9% lebih banyak dibandingkan dengan yang jarang mengonsumsi junk food 16,1% dimana dalam kelompok yang sering mengonsumsi junk food persentase status gizi berlebihnya 100% lebih besar dibandingkan kelompok yang jarang mengonsumsi junk food 30%. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran mengontrol pemesanan makanan melalui online food delivery untuk menjaga asupan gizi seimbang.
References
Suharsa H. Status Gizi Lebih dan Faktor-faktor lain yang Berhubungan pada Siswa Sekolah Dasar Islam Tirtayasa Kelas IV dan V di Kota Serang Tahun 2014. Lingk Widyaiswara. 2016;3.
Rachmawati W, Akbar IB, ... Scoping Review: Pengaruh Pemberian Vitamin D terhadap Penurunan Berat Badan pada Penderita Obesitas Dewasa. … Integr Kesehat dan … [Internet]. 2022;4(22):78–83. Available from: http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/jiks/article/view/9490
overweight and obesity. National Heart, Lung, and Blood Institute.
Witono SK, Nugraha GI, Permana H, Adi S. Profil Massa Lemak dan Lingkar Pinggang Dewasa Obes dan Nonobes di Cirebon. Glob Med Heal Commun. 2018;6(1):7–11.
Nurul Az-zahra H, Aries Tantya V, Cipta Apsari N. Layanan Online Food Delivery dalam Membantu Meningkatkan Penjualan pada Usaha Mikro. J Pengabdi dan Penelit Kpd Masy. 2021;2(2):156–65.
Jahan I, Karmakar P, Mm H, Jahan N, Mz I. Eastern Medical College JournalVolume 01 Number 01 January 2016. 2020;(November).
Mandoura N. Factors Associated with Consuming Junk Food among Saudi Adults in Jeddah City. Cureus, NCBI. 2017;
Gurung S. Junk Food, Impact on Health. SAGE Encycl Food Issues. 2015;2(3):67–73.
Pamelia I. Fast Food Consumption Behavior in Adolescent and ITS Impact for Health. J IKESMA. 2018;14(2):144–53.
Bonita IA. KONSUMSI FAST FOOD DAN AKTIVITAS FISIK SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA STUNTING SMP. Nutr Coll. 2017;6:52–60.
Hanum TSL, Dewi AP, Erwin. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Mengkonsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Pada Remaja. J Online Mhs. 2009;2(1):750–8.
Alfianto C, Wahyuni TD, Sutriningsih A. Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di SMA Laboratorium Malang. Nurs News J Ilm Mhs Keperawatan [Internet]. 2016;1(1):1–6. Available from: jurnalpsik.unitri@gmail.com
Barat DKPJ. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2017. 55 p.
Strajhar P, Schmid Y, Liakoni E, Dolder PC, Rentsch KM, Kratschmar D V., et al. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Makan Siap Saji pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyrakat. Nat Methods [Internet]. 2016;7(6):2016. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26849997%0Ahttp://doi.wiley.com/10.1111/jne.12374
Kurniawati ND, Cahyaningsih SN, Setya Wahyudi A. The Correlation Between Online Food Ordering and Nutritional Status among College Students in Surabaya. Indones J Community Heal Nurs. 2021;6(2):70.
Ardiansyah E, Abdullah A, Amin A. Analisis Body Mass Index (Bmi) Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh. JIM J Ilm Mhs Pendidik Sej. 2021;6:61–74.
Gunanthi N, Diniari N. Prevalensi Dan Gambaran Gangguan Tidur Berdasarkan Karakteristik Mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2015. E-Jurnal Med Udayana. 2016;5(4):1–9.
Fauzi H, Rahman F, Azhar TN, Ayudina N, Dwiatmaja R. Analisa Metode Pengukuran Berat Badan Manusia Dengan Pengolahan Citra. Teknik. 2017;38(1):35.
Ariansyah AU. Analisis Aktivitas Fisik dan Konsumsi Makanan Cepat Saji sebagai Faktor Risiko Obesitas.
Rafiony A, Purba MB, Pramantara IDP. Konsumsi fast food dan soft drink sebagai faktor risiko obesitas pada remaja. J Gizi Klin Indones. 2015;11(4):170.
Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N.H., Siwi, L.P., Aditysnti, M.M., Mustikaningsih, D. & Sholihah KI. Faktor-Faktor yang Mrmprngaruhi Kejadian Obesitas pada Remaja. J Gizi Klin Indones. 2015;4.
Remaja P, Negeri SMA. Nurdin Rahman, Nikmah Utami Dewi, Fitra Armawaty. 2016;7:43–52.
Mohammadbeigi A, Asgarian A, Moshir E, Heidari H, Afrashteh S, Khazaei S, et al. Consumo de comida rápida y Prevalencia de sobrepeso/obesidad en estudiantes y su asociacion con obesidad abdominal y general. J Prev Med Hyg. 2018;59(3):E236–40.
Ankul Singh S, M.Pharm., Ph.D., Dhivya Dhanasekaran, Pharm.D, Nila Ganamurali, Pharm.D, Preethi L, Pharm.D, and Sarvesh Sabarathinam, M.Pharm. PD. Junk food-induced obesity- a growing threat to youngsters during the pandemic. Natl Libr Med. 2021;
Ganong, Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Vol. 90, Memórias do Instituto Oswaldo Cruz. 2012. 215–216 p.
Panuganti K, Nguyen M. Obesity - StatPearls - NCBI Bookshelf [Internet]. StatPearls. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459357/
Bohara SS. Determinants of Junk Food Consumption Among Adolescents in Pokhara Valley, Nepal. Front Nutr. 2021;
