Perbedaan Tingkat Kecemasan Orang Tua Anak Penderita Leukemia Sebelum dengan Sesudah Kemoterapi

Authors

  • Suchi Aulia Nur Silmi Pendidikan Dokter, Universitas Islam Bandung
  • Ieva B. Akbar
  • Sara Puspita

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrk.vi.1875

Keywords:

Leukemia limfoblastik akut, kecemasan orangtua, kemoterapi fase induksi

Abstract

Abstract. Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is children's most common type of cancer. Acute lymphoblastic leukemia can be cured with chemotherapy. The initial treatment for ALL is induction chemotherapy, lasting 4–6 weeks using 3 or 4 drugs. Parents who have children with ALL will experience anxiety, especially mothers. This study aims to analyze the differences in the anxiety levels of parents of children with acute lymphoblastic leukemia before and after the induction phase of chemotherapy. The research was conducted in July–October 2022. The research method is a comparative research design with a longitudinal study approach. The sample of this study was 45 people using a total sampling technique on the parents of children with ALL at Al-Islam Hospital in Bandung. Data collection was carried out using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire. Data analysis used the McNemar test. The results showed that 28 mothers experienced severe–very severe levels of anxiety before the induction phase of chemotherapy, and 28 experienced mild–moderate anxiety levels after the induction phase of chemotherapy. The results of the McNemar test obtained a value of p=0.001 (p<0.05). In conclusion, parents' anxiety in children with ALL increased before chemo and tended to decrease after the induction phase of chemotherapy.

Abstrak. Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada anak. Leukemia limfoblastik akut dapat disembuhkan dengan kemoterapi. Terapi awal LLA yaitu kemoterapi fase induksi, berlangsung 4–6 minggu menggunakan 3 atau 4 obat.  Orangtua yang memiliki anak LLA akan mengalami kecemasan terutama ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan tingkat kecemasan orangtua anak penderita leukemia limfoblastik akut sebelum dengan sesudah kemoterapi fase induksi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli–Oktober 2022. Metode penelitian adalah desain penelitian komparatif dengan pendekatan studi longitudinal. Sampel penelitian ini adalah 45 orang dengan teknik total sampling pada orangtua anak penderita LLA di RS Al-Islam Bandung. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis data menggunakan uji McNemar. Hasil penelitian menunjukan ibu mengalami tingkat kecemasan berat–sangat berat sebelum kemoterapi fase induksi sebanyak 28 dan mengalami tingkat kecemasan ringan–sedang sesudah kemoterapi fase induksi sebanyak 28. Hasil uji McNemar didapatkan nilai p=0,001 (p<0,05). Simpulan, kecemasan orangtua pada anak penderita LLA meningkat sebelum kemoterapi dan cenderung menurun sesudah kemoterapi fase induksi.

References

[1] Juniasari C, Fitriyana S, Afgani A, Yuniarti L, Triyani Y. Klasifikasi morfologi leukemia limfoblastik akut berhubungan dengan kejadian relaps pada pasien anak. JIKS. 2020;2(1):1–5.
[2] Negara IZ, Indriati G, Nauli FA. Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada anak leukemia akibat kemoterapi di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. JOM. 2018 5:1–11.
[3] Tehuteru ES. Gambaran tingkat remisi pada leukemia limfoblastik akut setelah fase induksi di Bangsal Kanker Anak RS Kanker "Dharmais". Indones J Cancer. 2011 Oct-Des 4;5(4):159–62.
[4] Putri PA, Utami KC, Juniartha IN. Gambaran tingkat kecemasan pada sebelum menjalani kemoterapi di rumah singgah Yayasan Peduli Kanker Anak Bali. Coping. 2020 Okt;8(3):243–50.
[5] Reynaldo G, Carsantiningrum BC, Susanti YE. Obesitas sebagai faktor prognosis buruk pada anak dengan leukemia limfoblastik akut. JKdoktMeditek. 2020 Jun 30;26(2):91–5.
[6] Rani MV, Dundu AE, Kaunang TM. Gambaran tingkat kecemasan pada ibu yang anaknya menderita leukemia limfoblastik akut di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. J e-Clinic. 2015 Jan-Apr;3(1):440–44.
[7] Utami AB, Jumaini, Nauli FA. Perbedaan tingkat kecemasan dan depresi mahasiswa yang tinggal bersama orangtua dan tinggal sendiri. JOM FKp. 2019 Jan-Jun;6(1):334–41.
[8] Khalifa AS, Bishry Z, Tantawy AAG, Ghanem MH, Effat SM, dkk. Psychiatric morbidity in Egyptian children with acute lymphoblastic leukemia and their care providers. Elsevier: 2014;2(7):76–84.
[9] Kostak MA, Avci G. Hopelessness and depression levels of parents of children with cancer. Asian Pac J Cancer Prev. 2013;14(11):6833–8.
[10] Maulyda R, Elim C, Kandou LF, Ekawardani N. Tingkat depresi pada ibu yang memiliki anak leukemia limfoblastik akut di ruang rawat estella RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. J e-Clinic. 2015 Jan-Apr;3(1):388–96.
[11] Lubis PY, Widianti E, Amrullah AA. Tingkat kecemasan orangtua dengan anak yang akan dioperasi. JKP. 2014 Des 1;2(3):154–60.
[12] Wonok L, Sarimin S, Anthonie R. Perilaku caring perawat dengan tingkat cecemasan orangtua anak yang di kemoterapi di Ruangan Estella RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. J Community Emerg. 2016 Sep 26;4(2):143–8.
[13] Pojoh VS, Mantik MF, Manoppo JI. Hubungan indeks massa tubuh dan tercapainya remisi pada anak penderita leukemia limfoblastik akut. e-CliniC. 2020 Jan-Jun;8(1):91–9.
[14] Marlina TT. Tingkat kecemasan pasien sebelum dan sesudah pembedahan di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta. Med Ilmu Kes. 2017 Des;6(3):225–31.
[15] Abdul-hamid G. Classification of acute leukemia. Dalam: Antica M, penyunting. Acute leukemia the scientist's perspective and challenge. Croatia: In Tech; 2011. hlm. 10.
[16] Rahmani A, Azadi A, Pakpour V, Faghani S. Anxiety and depression: a cross-sectional survey among parents of children with cancer. Indian J Palliat Care. 2018 Jan-Mar;24(1):82–5.
[17] Hermawati LP, Wulanningrum DN. Gambaran tingkat cecemasan Orangtua saat mendampingi anak kemoterapi leukemia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2022 (diunduh 2 Desember 2022) Tersedia dari: http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/3640/1/naskah%20publikasi%20Lelyana%20Putri%20Hermawati.pdf
[18] Yenni. Rehabilitasi medik pada anak dengan leukemia limfoblastik akut. J Biomed. 2014 Mar;6(1):1–7.
[19] Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of psychiatry: behavioral sciences/clinical psychiatry. Edisi ke-11. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
[20] Katona C, Cooper C, Robertson M. Psychiatry at a glance. Edisi ke-6. Oxford: Wiley; 2016.
[21] Stuart GW. Prinsip dan praktik keperawatan kesehatan jiwa. Charleston: Elsevier; 2016.
[22] Direja SA. Asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.
[23] Rahmawati MO. Hubungan Tingkat Kecemasan Orang Tua Dengan Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah Dengan Leukemia. 2021 Oct 28 (diunduh 3 Desember 2022). Tersedia dari: http://digilib.unisayogya.ac.id/5629/
[24] Priyoto. Perubahan dalam perilaku kesehatan, konsep, dan aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2018.
[25] Ahsan, Lestari R, Sriati. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecemasan Pre Operasi Pada Pasien Sectio Caesarea di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Kanjuruhan Kepajen Kabupaten Malang. J Kep. 2017 Jan;8(1):1–12

Downloads

Published

2023-07-26