Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Tenaga Kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrk.v1i1.110Keywords:
Nyeri Punggung Bawah, Ergonomis, Posisi DudukAbstract
Abstract. Low back pain (NPB) is the most common musculoskeletal disorder. Based on the Global Burden of Disease (GBD) the prevalence of low back pain in 2010, which reached 9.2% which was calculated from all ages on a clinical basis. NPB is most related to work or work with administrative factors which are not ergonomic factors for sitting. The purpose of this study was to determine the relationship between sitting and the incidence of low back pain in the teaching staff of the Faculty of Medicine, Islamic University, Bandung. The research method used an observational analytic method with a cross sectional approach, the research subjects consisted of 24 respondents with an average age of more than 30 years who were selected by total sampling. The attitude of the respondent sits on the value with observation by placing workers while doing work carried out based on OSHA that has been sent by (Syamsyiayah), while for low back pain using a validated questionnaire. The results showed that most of the respondents has NPB complaints as many as 17 people (70.8%). Most of the respondents who sat with a non-ergonomic position has NPB as many as 14 people (58.3%) and the results of statistical analysis using the right test showed that the value of p = 1, which means there is no relationship between sitting position and the incidence of NPB. In conclusion, there is no close relationship between sitting position and the incidence of low pain in the education staff of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung, which may be due to many other factors that can cause low pain.
Abstrak. Nyeri punggung bawah (NPB) adalah gangguan pada muskuloskeletal yang paling sering terjadi. Berdasarkan Global Burden Of Desease (GBD) prevalensi nyeri punggung bawah pada tahun 2010, yaitu mencapai 9,2 % yang dihitung dari seluruh usia secara gIobaI. NPB terbanyak berhubungan dengan pekerjaan administrasi atau perkantoran dengan faktor resiko posisi duduk yang tidak ergonomis. Tujuan pada penelitian ini-adalah untukimengetahuiihubungan posisi duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah pada tenaga kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas-Islam-Bandung. Metode pada penelitianiini menggunakan metode analitik observasionalidengan pendekatanicross sectional, subjek penelitian terdiri dari 24 responden dengan rata-rata usia lebih dari 30 tahun yang dipilih secara total sampling. Sikap duduk responden di nilai dengan observasi dengan cara memfoto posisi duduk pekerja saat melakukan pekerjaan secara tidak disadari lalu melakukan penilaian berdasarkan OSHA yang telah dimodifikasi oleh (Syamsyiayah), sedangkan untuk nyeri punggung bawah menggunakan kuesioner yang sudah tervalidasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memilikiikeluhan NPB sebanyak 17 orang (70.8%). Responden yang duduk dengan posisiiduduk tidak ergonomis sebagian besar mengalami NPB sebanyak 14 orang (58.3%) dan hasil dari analisis statistik menggunakan fisher’s exact test menunjukan bahwa nilai p=1 yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara posisi duduk dengan kejadian NPB. Kesimpulan, tidak terdapat hubungan bermakna antara posisi duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah pada tenaga kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas-Islam Bandung yang mungkin dapat disebabkan karena banyak faktor lain yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah.