Komodifikasi Kritik Sosial dalam Film Sexy Killers
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrjmd.v1i1.47Keywords:
Theo Van Leeuwen, Komodifikasi, Kritik SosialAbstract
Abstract. The mass media is one source of information that is currently used easily by the public. With the development of communication technology today, people can easily access all information. Researchers used qualitative research methods. This research uses Theo Van Leeuwen's Critical Discourse Analysis. The results of the study carried out by these shows that the marginalization in the Sexy Killers movie dialogue text indicated that the marginalized groups in this study were farmers and surrounding communities living in areas near coal excavations and the construction of a power plant. The discourse of exclusion which includes passivation, nomination and substitution of clauses is contained in the text of the dialogue. While the discourse of exclusion with 7 categories also exists in this study except assimilation-individualization. While the discourse of social criticism in this study arises because of the dialogue from the surrounding community deliberately raised by researchers. The results of this study that the discourse of exclusion and inclusion as well as the discourse of social criticism in the film Sexy Killers successfully raised by the filmmaker. The result is readers and the audience who watch the film know how the actual conditions occur, as well as the impact on the surrounding community.
Abstrak. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang saat ini digunakan secara mudah oleh masyarakat. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi saat ini, masyarakat dapat dengan mudah mengakses segala informasi. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatis. Penelitian ini menggunakan Analisis wacana Kritis milik Theo Van Leeuwen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh tersebut menunjukan bahwa pemarjinalan dalam teks dialog film Sexy Killers tersebut tertera kelompok yang termarjinalkan dalam penelitian ini adalah para petani dan masyarakat sekitar yang tinggal di daerah dekat penggalian batu bara dan pembangunan PLTU. Wacana eksklusi yang meliputi pasivasi, nominalisasi, dan penggantian anak kalimat terdapat dalam teks dialog tersebut. Sementara wacana eksklusi dengan 7 kategori terdapat pula dalam penelitian ini kecuali asimilasi-individualisasi. Sementara wacana kritik social dalam penelitian ini muncul karena adanya dialog dari masyarakat sekitar yang sengaja dimunculkan oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini bahwa wacana eksklusi dan inklusi juga wacana kritik social dalam film Sexy Killers berhasil dimunculkan oleh pembuat film tersebut. Hasilnya pembaca dan khalayak yang menonton film tersebut mengetahui bagaimana kondisi yang sebenarnya terjadi, juga dampak bagi masyarakat sekitarnya.