Representasi Peran Perempuan pada Konteks Patriarki dalam Film “Yuni”
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrjmd.v4i1.3712Keywords:
Representasi, Komunikasi Gender, Budaya PatriarkiAbstract
Abstrak. Sebagai sebuah refleksi dari dunia nyata, film sebagai media komunikasi memiliki potensi untuk menampilkan cerita-cerita yang dekat dengan kehidupan kita, salah satunya ialah film-film yang menceritakan isu gender. Dalam realitas sosial, isu gender selalu menjadi isu yang tidak akan pernah habis dalam pembahasannya, pembagian peran antara laki-laki dan perempuan, bias gender, dan juga konteks patriarki dan feminism yang ada selalu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Film “Yuni” (2021) karya Kamila Andini menjadi salah satu film yang membahas isu gender dan realitasnya di tengah masyarakat Banten yang lekat dengan kebudayaan dan adat istiadatnya. Penelitian ini mengkaji bagaimana representasi peran perempuan ditinjau dari posisi subjek, objek, dan penonton yang digunakan dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis Sara Mills. Penelitian ini juga mengkaji penggambaran bias gender dalam film ini. Data dianalisis secara kualitatif dengan metode Analisis Wacana Kritis Sara Mills melalui hasil observasi, dokumentasi dan wawancara kepada ahli terkait sebagai data pendukung. Hasil temuan penelitian ini adalah ditemukannya representasi peran perempuan dalam film ini yang memposisikan perempuan berada pada peran ganda, yakni pada peran domestik dan juga peran publik. Pun terjadinya bias gender pada film ini yang didominasi oleh penggambaran peran perempuan dan keberpihakan perempuan dibanding laki-laki.
Abstract. As a reflection of the real world, film as communication medium has the potential to show stories that are close to our lives, is viewed from the position of subject, object and audience using Sara Mills' Critical Discourse Analysis approach. This research also examines the depiction of gender bias in this film. The data was analyzed qualitatively using the Sara Mills Critical Discourse Analysis method through observations, documentation and interviews with related experts as supporting data. The results of the findings of this research are the representation of women's roles in this film which positions women in dual roles, namely in domestic roles and also public roles. There is also gender bias in this film which is dominated by the depiction of women's roles and the bias towards women over men.
References
Deviana Fauziyyah Nabilah, & Baksin, A. (2021). Kekerasan Seksual di Penjara Syariat Melalui @JurnalisKomik. Jurnal Riset Jurnalistik Dan Media Digital, 1(1), 13–17. https://doi.org/10.29313/jrjmd.v1i1.48
Fakih, M. (2005). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hidayat, M. (2006). Paradigma Lerner versus Konstruksi Gender. Jurnal Mediator, 7(1).
Humaeni, A. (2012). Makna Kultural Mitos dalam Budaya Masyarakat Banten. Jurnal Antropologi Indonesia, 33(3).
Moleong, J. L. (2004). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Morissan. (2014). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Muhammad Fachri Yusuf, & Alex Sobur. (2023). Representasi Perjuangan Ras Kulit Hitam untuk Melawan Rasialisme dalam Film “Summer Of Soul.” Person: Perspectives In Communication, 1(1).
Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode penelitian bisnis: pendekatan kuantitatif, kualitatif, kombinasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surahman, S. (2018). Objektivikasi Perempuan Tua dalam Fotografi Jurnalistik Analisis Semiotika pada Foto-Foto Pameran Jalan Menuju Media Kreatif #8. Jurnal Rekam, 14(1), 41–53.
Vera Sukma Maghfirah, & Alex Sobur. (2023). Perlawanan Kaum Perempuan terhadap Dominasi Patriarki dalam Novel. Jurnal Riset Jurnalistik Dan Media Digital, 105–112. https://doi.org/10.29313/jrjmd.v3i2.2705
Walby, S. (2014). Theorizing Patriarchy (Teorisasi Patriarki). Yogyakarta: Jalasutra.