Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB <p><a title="JRIEB" href="https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB" target="_blank" rel="noopener"><strong>Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis </strong>(JRIEB)</a> adalah jurnal <em>peer review</em>&nbsp;dan dilakukan dengan&nbsp;<em>double blind review</em> yang mempublikasikan kajian teoritik dan hasil riset terhadap isu-isu empirik dalam sub kajian ilmu ekonomi dan bisnis. <strong><a title="Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis" href="https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB" target="_blank" rel="noopener">JRIEB</a>&nbsp;</strong>ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN&nbsp;<a title="eISSN JRIEB" href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20210715121123619" target="_blank" rel="noopener"> 2798-639X</a>&nbsp;yang diterbitkan oleh <a title="UPT Publikasi" href="https://publikasi.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">UPT Publikasi Ilmiah</a>,&nbsp;<a title="unisba" href="https://www.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Islam Bandung</a>. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini akan ter-<em>indeks</em>&nbsp;di&nbsp;<a title="GS JRIEB" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;authuser=8&amp;user=clv3RWwAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a>,&nbsp;<a title="Id Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/25653" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>,&nbsp;<a title="doi" href="https://search.crossref.org/?q=unisba&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a>, dan&nbsp;<a title="DOAJ" href="https://doaj.org/search/journals?ref=quick-search&amp;source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22bibjson.publisher.name.exact%22%3A%5B%22Universitas%20Islam%20Bandung%22%5D%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22query_string%22%3A%7B%22query%22%3A%22universitas%20islam%20bandung%22%2C%22default_operator%22%3A%22AND%22%2C%22default_field%22%3A%22bibjson.publisher.name%22%7D%7D%7D%7D%7D" target="_blank" rel="noopener">DOAJ</a>. &nbsp; Terbit setiap<strong> Juli</strong> dan D<strong>esember</strong>.</p> UPT Publikasi Ilmiah Unisba en-US Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2808-3024 Pengaruh Suku Bunga Dasar Kredit, Deflator dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Non Performing Loan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3644 <p><strong>Abstract.</strong> <em>The credit business in Indonesia is growing rapidly as economic activity increases, but credit risk remains a big challenge for banks, especially related to non-performing loans (NPL). Research analyzing Bank BJB data from 2001 to 2022 using the multiple linear regression method shows that the Basic Credit Interest Rate (SBDK), Deflator and Economic Growth simultaneously influence NPL. Partially, Prime Lending Rate and the Deflator have a significant influence on positive growth on NPL, which means that an increase in the basic credit interest rate and the deflator tends to increase non-performing loans. On the other hand, Economic Growth shows a significant effect with negative growth on NPL, indicating that economic improvement can reduce bad loans. The Determination Coefficient (R²) from this study shows that 32.14% of the variation in NPL can be explained by the three independent variables, indicating that other factors also influence NPL. These findings are important for bank risk management to understand the dynamics that influence bad loans and take strategic steps to mitigate these risks.</em></p> <p><em><strong>Abstrak.</strong> Bisnis kredit di Indonesia berkembang pesat seiring meningkatnya aktivitas ekonomi, namun risiko kredit tetap menjadi tantangan besar bagi bank, terutama terkait kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL). Penelitian yang menganalisis data Bank BJB dari tahun 2001 hingga 2022 menggunakan metode regresi linier berganda menunjukkan bahwa Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK), Deflator, dan Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh secara simultan terhadap NPL. Secara parsial, SBDK dan Deflator memiliki pengaruh signifikan dengan pertumbuhan positif terhadap NPL, yang berarti kenaikan suku bunga dasar kredit dan deflator cenderung meningkatkan kredit macet. Sebaliknya, Pertumbuhan Ekonomi menunjukkan pengaruh signifikan dengan pertumbuhan negatif terhadap NPL, menandakan bahwa peningkatan ekonomi dapat mengurangi kredit macet. Koefisien Determinasi (R²) dari penelitian ini menunjukkan bahwa 32,14% variasi NPL dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas tersebut, mengindikasikan bahwa faktor-faktor lain juga mempengaruhi NPL. Temuan ini penting bagi manajemen risiko bank untuk memahami dinamika yang mempengaruhi kredit macet dan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi risiko tersebut.</em></p> Elka Nabila Rahmadian Asnita Frida Sebayang Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 1 8 10.29313/jrieb.v4i1.3644 Efektivitas Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya terhadap Penurunan Angka Kemiskinan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3695 <p><strong>Abstract.</strong> Self-help Stimulant Assistance Program (BSPS) is a policy to improve the quality of housing for low-income people through self-help. This program provides assistance in the form of subsidies of 20 million rupiah which is used to improve the quality of uninhabitable houses into habitable houses. Majalengka Regency has a Non-Food Poverty Line of 44.36 percent with housing and household facilities as the largest contributor at 20.41 percent. Therefore, this study aims to analyze the effectiveness of BSPS in reducing poverty in Majalengka District. This research method uses quantitative descriptive. The data used was 82 beneficiaries. The data obtained were analyzed quantitatively by scoring and calculating the percentage of answers given by respondents through questionnaires using Likert scales. This study found that BSPS was generally quite effective in alleviating poverty in Majalengka Regency with a value of 74%. The achievement of this effectiveness value cannot be separated from the success of each indicator that has reached the category of quite effective and very effective, namely 1) Target accuracy of 64%; 2) Community Self-Help by 73%; 3) Quality of Livable Houses According to SDG's of 81%; 4) Health by 79%. Based on these findings, it is necessary to evaluate and improve aspects that are less effective in the BSPS program.</p> <p><em><strong>Abstrak.</strong> Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan kebijakan untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat berpenghasilan rendah melalui keswadayaan. Program ini memberikan bantuan berupa subsidi sebesar 20 juta rupiah yang digunakan untuk meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni. Kabupaten Majalengka memiliki Garis Kemiskinan Non Makanan sebesar 44,36 persen dengan perumahan dan fasilitas rumah tangga sebagai penyumbang terbesar yaitu 20,41 persen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas BSPS dalam mengurangi kemiskinan di Kabupaten Majalengka. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan sebanyak 82 penerima bantuan. Data yang telah didapatkan dianalisis secara kuantitatif dengan melakukan scoring dan perhitungan persentase dari jawaban yang diberikan responden melalui kuesioner dengan menggunakan skala likert. Penelitian ini menemukan bahwa BSPS secara umum cukup efektif dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Majalengka dengan nilai sebesar74%. Capaian nilai efektivitas tersebut tidak lepas dari keberhasilan setiap indikator yang sudah mencapai kategori cukup efektif dan sangat efektif, yaitu 1) Ketepatan sasaran sebesar 64%; 2) Keswadayaan Masyarakat sebesar 73%; 3) Kualitas Rumah Layak Huni Sesuai SDG’s sebesar 81%; 4) Kesehatan sebesar 79%. Berdasarkan temuan ini maka perlu adanya evaluasi dan perbaikan aspek-aspek yang kurang efektif dalam program BSPS.</em></p> Safira Nur Zahira Atih Rohaeti Dariah Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 9 18 10.29313/jrieb.v4i1.3695 Minat UMKM terhadap Penggunaan Aplikasi Peer To Peer Lending di Bojongloa Kidul https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3696 <p><strong>Abstract.</strong> This research was conducted to analyze the interest of MSMEs in using the Peer to Peer Lending application in increasing the development of MSMEs in Bojongloa Kidul District. The research method in this study uses quantitative research with an explanatory approach. Data collection techniques were carried out by field surveys by providing questionnaires. The number of samples used was 92 people, calculated using the Slovin formula with a 10% significance. This research was analyzed using the Structural Equation Model Partial Least Square (SEMPLS) approach. This study uses a data analysis method using SmartPLS software version 4.0. The results of the research in the research obtained from data analysis are that the variable that has the greatest influence is actual use on interest in using the Peer to Peer Lending application, which is 81% and the one that has the least influence is perceived ease of use attitude, which is 25%.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa minat UMKM menggunakan aplikasi Peer to Peer Lending dalam meningkatkan perkembangan UMKM di Kecamatan Bojongloa Kidul. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan peneitian kuantitatif dengan pendekatan explanatory. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan dengan memberikan kuesiooner. Jumlah sampel yang digunakan seanyak 92 orang dihitung dengan menggunakan rumus slovin dengan signifikasi 10%. Penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan Structural Equation Model Partial Least Square (SEMPLS). Penelitian ini menggunakan metode analisis data menggunakan software SmartPLS versi 4.0. Hasil penelitian pada penlitian yang diperoleh dari analisis data ialah Variable yang memiliki pengaruh paling besar adalah penggunaan sesungguhnya terhadap minat menggunakan aplikasi Peer to Peer Lending yaitu sebesar 81% dan yang memiliki pengaruh paling kecil adalah persepsi kemudahan terhadap sikap penggunaan yaitu sebesar 25%.</p> Nabila Putri Meilinna Ade Yunita Mafruhat Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 19 26 10.29313/jrieb.v4i1.3696 Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi menjadi Biogas di Kampung Krajan Karawang https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3697 <p><strong>Abstract.</strong> This research presents the results of applying biogas production technology from cow dung in Krajan Village, Karawang Regency. His research activities involve managing the Bakti Desa Unisba student activity unit (UKM), implementation, and evaluation. In the implementation stage, biogas production was carried out by 15 people at a cost of 32 470 000 rupiah. These costs are used to purchase the equipment needed to make a biogas installation, such as bamboo, sand, cement, iron, pipes and so on. At the evaluation stage, this research uses econometric methods to identify production factors that determine post-production biogas production. The estimation results show that the temperature variable is very significant in biogas production. An increase in temperature of 1 degree Celsius can reduce biogas production by 1.75 Pascal/Kg.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian skripsi ini menampilkan hasil penerapan teknologi produksi biogas dari kotoran sapi di Kampung Krajan Kabupaten Karawang. Aktivitas penelitiannya melibatkan pekerjaan pengelolaan organisasi unit kegiatan mahasiswa (UKM) Bakti Desa Unisba, pelaksanaan, hingga evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, produksi biogas dikerjakan oleh 15 orang dengan biaya sebesar 32 470 000 rupiah. Biaya tersebut digunakan untuk membeli peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan instalasi biogas, seperti bambu, pasir, semen, besi, pipa dan lain sebagainya. Pada tahap evaluasi, penelitian ini menggunakan metode ekonometrika untuk mengidentifikasi faktor produksi yang menentukkan produksi biogas paska produksi. Hasil estimasinya menunjukkan bahwa variabel suhu sangat signifikan terhadap produksi biogas. Kenaikan suhu sebesar 1 derajat celcius dapat menurunkan produksi biogas sebesar 1,75 Paskal/Kg.</p> Yudi Sobana Yuhka Sundaya Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 27 34 10.29313/jrieb.v4i1.3697 Efektivitas Pelatihan di Rumah BUMN Bandung BRI terhadap Peningkatan Kualitas SDM UMKM https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3698 <p><strong>Abstract.</strong> One of the big problems in non-financial problems is limited human resources (HR) and a lack of resources for developing human resources themselves. MSMEs face: The main objective of Rumah BUMN Bandung is to increase the capacity and performance of MSMEs so that they are able to create quality MSMEs. To determine the effectiveness of the training provided, Rumah BUMN Bandung uses training evaluation through the MSME evaluation platform. take part in training provided by Rumah BUMN Bandung. . The methodology used in this research is a mixed method that combines quantitative and qualitative research methods. A qualitative method that uses primary data obtained through interviews and observations of key informants who are believed to be able to provide information. The research results show that training at Rumah BUMN Bandung is very effective in improving the quality of human resources in MSMEs. Testing showed positive results that there were differences in MSMEs after attending training at Rumah BUMN Bandung.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Salah satu permasalahan besar dalam permasalahan non keuangan adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan kurangnya sumber daya untuk pengembangan sumber daya manusia itu sendiri. UMKM menghadapi: Tujuan utama Rumah BUMN Bandung adalah meningkatkan kapasitas dan kinerja UMKM sehingga mampu mewujudkan UMKM yang berkualitas. Untuk mengetahui efektivitas pelatihan yang diberikan, Rumah BUMN Bandung menggunakan evaluasi pelatihan melalui platform evaluasi UMKM. mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Rumah BUMN Bandung. . Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran yang memadukan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif yang menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap informan kunci yang diyakini mampu memberikan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan di Rumah BUMN Bandung sangat efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di UMKM. Pengujian menunjukkan hasil positif bahwa terdapat perbedaan pada UMKM setelah mengikuti pelatihan di Rumah BUMN Bandung.</p> Revinia Ainnur Zahra Aan Julia Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 35 40 10.29313/jrieb.v4i1.3698 Pengaruh Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan terhadap Keberdayaan UMK Binaan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3699 <p><strong>Abstract.</strong> <em>MSE </em>empowerment aims to build awareness of MSE potential and overcome problems such as lack of capital, quality of resources, and low access to financial institutions. SOEs, especially PT Bio Farma, contribute to MSE funding programs as part of Social and Environmental Responsibility (TJSL), providing loan assistance for business capital. However, its implementation shows a decrease in funds and a collectability rate, indicating that installment receipts are less than optimal. This indicates that the funds have not been used optimally for business development. Work motivation is recognized as an important factor in supporting the empowerment of MSEs. This study aims to evaluate the influence of CSR and work motivation on the empowerment of MSEs of PT Bio Farma in the Greater Bandung area. The research method used is quantitative descriptive. This type of research is verifiative. Data analysis in this study used the SmartPLS 4.0 program. The results of the study show that TJSL has a positive effect on the Empowerment of MSEs Assisted by PT Bio Farma (Persero), TJSL has a positive effect on the Work Motivation of MSEs Assisted by PT Bio Farma (Persero), and Work Motivation has a positive effect on the Empowerment of MSEs Assisted by PT Bio Farma (Persero).</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Pemberdayaan UMK bertujuan membangun kesadaran potensi UMK dan mengatasi permasalahan seperti kurangnya modal, kualitas sumber daya, dan rendahnya akses ke lembaga keuangan. BUMN, khususnya PT Bio Farma, berkontribusi dengan program pendanaan UMK sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), memberikan bantuan pinjaman untuk modal usaha. Namun, pelaksanaannya menunjukkan penurunan dana dan tingkat kolektabilitas, menandakan penerimaan angsuran kurang maksimal. Hal ini mengindikasikan bahwa dana belum digunakan secara optimal untuk pengembangan usaha. Motivasi kerja diakui sebagai faktor penting dalam mendukung keberdayaan UMK. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh TJSL dan motivasi kerja terhadap keberdayaan UMK PT Bio Farma di wilayah Bandung Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian ini yaitu verifikatif. Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SmartPLS 4.0. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa TJSL berpengaruh positif terhadap Keberdayaan UMK Binaan PT Bio Farma (Persero), TJSL berpengaruh positif terhadap Motivasi Kerja UMK Binaan PT Bio Farma (Persero), dan Motivasi Kerja berpengaruh positif terhadap Keberdayaan UMK Binaan PT Bio Farma (Persero).</p> Shaffa Septiani Aisy Ima Amaliah Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 41 48 10.29313/jrieb.v4i1.3699 Pengaruh KUR dan Jumlah UMKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3700 <p><strong>Abstract.</strong> Micro, small, and medium-sized enterprises (MSMEs) are the largest part of all economic activities of the people, such as farmers, breeders, miners, craftsmen, traders, fishermen, and providers of various services. MSMEs are one of the pillars of the economy, with high employment absorption and contribute to Gross Domestic Product (GDP). Therefore, support is needed to encourage the growth of new business actors and improve the competitiveness of MSMEs, so that they can develop into larger businesses. However, there are MSMEs that face various obstacles in developing their businesses, namely in obtaining business financing. One of the programs that can help improve access to financing for business actors is the distribution of People's Business Credit (KUR). This study aims to determine the extent of the influence of KUR and MSMEs on the economic growth of West Java Province in 2018-2022. This type of research is descriptive quantitative, using panel data with 27 districts/cities in West Java Province for 5 years. The method used for this research is panel data regression analysis with Fixed Effect Model (FEM) estimation. The results showed that KUR had a significant negative effect on economic growth with a coefficient value of -0.039642 and a probability of 0.0000, while MSMEs had a significant positive effect on economic growth with a coefficient value of 0.704885 and a probability of 0.0000.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Pelaku usaha skala mikro, kecil, dan menengah merupakan bagian terbesar dari seluruh aktivitas ekonomi rakyat, seperti petani, peternak, petambang, pengrajin, pedagang, nelayan, dan penyedia berbagai jasa. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu penopang perekonomian, dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi, serta memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Maka dari itu, diperlukan dukungan untuk mendorong pertumbuhan pelaku usaha baru dan meningkatkan daya saing UMKM, sehingga dapat berkembang menjadi usaha yang lebih besar. Namun, terdapat UMKM yang menghadapi berbagai kendala dalam mengembangkan usahanya yakni dalam mendapatkan pembiayaan usaha. Salah satu program yang dapat membantu untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada pelaku usaha yaitu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh KUR dan UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2022. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif, menggunakan data panel dengan 27 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat selama 5 tahun. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu analisis regresi data panel dengan estimasi Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa KUR berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisien sebesar -0.039642 dan probabilitas 0.0000, sedangkan UMKM berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisien sebesar 0.704885 dan probabilitas 0.0000.</p> Anna Anggraeni Ria Haryatiningsih Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 49 56 10.29313/jrieb.v4i1.3700 Pengaruh Tingkat Bunga, Inflasi, Ekspor, Impor, dan Utang Luar Negeri terhadap Nilai Tukar https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3701 <p><strong>Abstract.</strong> In this study, interest rates, inflation rates, exports and imports, and foreign debt were converted into exchange rates (USD/IDR) from Q1 2008 to Q3 2021 to understand the factors that influence exchange rate fluctuations. This research was conducted using linear time series regression analysis with the error correction mechanism (ECM) method. Research based on the F test shows that interest rates, inflation, exports and imports, and foreign debt influence the dollar exchange rate against the rupiah in the long and short term. Results based on the t test show that inflation and imports have no effect on the dollar exchange rate against the rupiah in the short term, interest rates depreciate the dollar exchange rate against the rupiah, and exports and foreign debt increase the rupiah exchange rate against the dollar. The t test results show that in the long term, interest rates, inflation and imports do not affect the dollar exchange rate against the rupiah, while exports increase the dollar exchange rate against the rupiah, and foreign debt depresses the dollar exchange rate against the rupiah. Therefore, the government needs to regulate monetary and fiscal policies, encourage exports, manage debt, and plan exchange rate risk management.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Dalam studi ini, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, ekspor dan impor, dan utang luar negeri dikonversi ke dalam nilai tukar (USD/IDR) dari Q1 2008 hingga Q3 2021 untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear time series dengan metode error Correction Mechanism (ECM). Penelitian berdasarkan uji F menunjukkan bahwa suku bunga, inflasi, ekspor dan impor, serta utang luar negeri mempengaruhi nilai tukar dolar terhadap rupiah dalam jangka panjang dan pendek. Hasil berdasarkan uji t menunjukkan bahwa inflasi dan impor tidak berpengaruh terhadap nilai tukar dolar terhadap rupiah dalam jangka pendek, suku bunga mendepresiasi nilai tukar dolar terhadap rupiah, dan ekspor dan utang luar negeri meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Hasil uji t menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, suku bunga, inflasi, dan impor tidak mempengaruhi nilai tukar dolar terhadap rupiah, sedangkan ekspor meningkatkan nilai tukar dolar terhadap rupiah, dan utang luar negeri menekan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengatur kebijakan moneter dan fiskal, mendorong ekspor, mengelola utang, dan merencanakan manajemen risiko nilai tukar.</p> Anggita Pramesti Dewi Rahmi Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 57 64 10.29313/jrieb.v4i1.3701 Strategi Pengembangan Bisnis UMKM Rengginang Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/3702 <p><strong>Abstract.</strong> Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are one of the driving forces of the economy in Indonesia. One of the largest contributing MSME sectors is Micro and Small Enterprises (MSEs) in the food and beverage sector. The purpose of this study is to find out what strategy is applied by Rengginang MSMEs in Cikoneng Village using a blue ocean strategy. The research method used in this study is qualitative method. The data used were the results of observations, interviews, and Focus Group Discussions. Based on the results of the analysis conducted on the Rengginang strategy canvas in Cikoneng Village, it can be seen that Rengginang's business in Cikoneng Village lags behind in marketing factors. To improve these lagging factors, it is important for Cikoneng entrepreneurs to improve their marketing through social media or use e-commerce consistently.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak roda perekonomian di Indonesia. Salah satu sektor UMKM yang paling besar kontribusinya yaitu Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di bidang makanan dan minuman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi apa yang diterapkan UMKM Rengginang di Desa Cikoneng menggunakan <em>blue ocean strategy</em><em>.</em> Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang digunakan adalah hasil observasi wawancara dan <em>Focus Group Discussion</em>. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada kanvas strategi Rengginang di Desa Cikoneng, dapat diketahui bahwa usaha Rengginang di Desa Cikoneng tertinggal pada faktor pemasaran. Untuk meningkatkan faktor yang tertinggal tersebut, penting bagi pengusaha rengginang Cikoneng untuk meningkatkan pemasarannya melalui media sosial atau menggunakan e-commerce dengan konsisten.</p> Saffana Putri Arifa Nurfahmiyati Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-22 2024-07-22 65 72 10.29313/jrieb.v4i1.3702 Pengaruh Luas Wilayah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Barat Pasca Covid-19 https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIEB/article/view/4485 <p><strong>Abstract.</strong> Community welfare can be seen through the Human Development Index which is measured from three components, namely health, education and decent living standards. Uneven HDI can result in population and social welfare problems. This research aims to determine the influence of area on HDI. The variables used include the number of hospitals per area, the number of schools per area, and the number of poor people per area, so it is hoped that they can be used to determine policies in increasing the Human Development Index in West Java Province. The data used is secondary data obtained from the Central Statistics Agency. This research uses a quantitative approach method with panel data regression analysis using Eviews 12 Software. The results of the study show that the variable number of schools per area has a significant effect because the number of schools in 18 districts of West Java Province has met the standards, while the number of hospitals per area has no effect. on HDI because the number of hospitals per area is still far from the established standards. The number of poor people has no effect on HDI because there is still far access or distance to the center of economic growth.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Kesejahteraan masyarakat dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia yang diukur dari tiga komponen yaitu kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak. IPM yang tidak merata dapat mengakibatkan permasalahan kependudukan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh luas wilayah terhadap IPM. Variabel yang digunakan diantaranya jumlah rumah sakit per luas wilayah, jumlah sekolah per luas wilayah, dan jumlah penduduk miskin per luas wilayah, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai penentuan kebijakan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Barat. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi data panel menggunakan <em>Software </em>Eviews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah sekolah per luas wilayah berpengaruh signifikan karena jumlah sekolah di 18 Kabupaten Provinsi Jawa Barat sudah memenuhi standar, sedangkan jumlah rumah sakit per luas wilayah tidak berpengaruh terhadap IPM karena jumlah rumah sakit per luas wilayah masih jauh dari standar yang ditetapkan. Jumlah penduduk miskin tidak berpengaruh terhadap IPM karena masih jauhnya akses atau jarak ke pusat pertumbuhan ekonomi.</p> Azzah Miladia Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-07-31 2024-07-31 73 78 10.29313/jrieb.v4i1.4485