Pengaruh antara Penerbitan Sukuk Negara terhadap Defisit APBN Indonesia Tahun 2008-2019
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrieb.v1i2.511Keywords:
Sukuk Negara, Defisit APBN, VECMAbstract
Abstract. The existence of diversification of APBN financing instruments provides an alternative to the Government in financing the budget deficit which tends to increase every year, by establishing policies in accordance with Law Number 19 of 2008 concerning State Sharia Securities, so that the Government begins to use state sukuk as one of the financing instruments. APBN because it is in accordance with the problem to be solved in the form of diversification of APBN financing instruments. The method used in this research is descriptive quantitative approach method. The type of data used in this study is secondary data sourced from the Financial Services Authority (OJK), the Central Statistics Agency (BPS) and the Indonesian Ministry of Finance and other sources. The data used is annual time series data from 2008 to 2019. The analytical method used in this study is the Vector Error Correction Model (VECM). The results show that there is a unidirectional relationship between the budget deficit and Sukuk, in the long term state sukuk have a significant effect on the Indonesian APBN deficit of 0.362388 and vice versa, while in the short-term estimation results, the APBN Deficit variable in lag 3 has a negative and negative effect. significant to the APBN Deficit itself, which is -0.317460. The APBN deficit response to state sukuk tends to be sensitive, and the contribution made by state sukuk makes a positive contribution to the state budget deficit.
Abstrak. Adanya diversifikasi instrumen pembiayaan APBN memberikan alternatif kepada Pemerintah dalam membiayai defisit anggaran yang mengalami kecenderungan peningkatan setiap tahunnya, dengan menetapkan kebijakan yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, sehingga Pemerintah mulai menggunakan sukuk negara sebagai salah satu instrumen pembiayaan APBN karena telah sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan berupa adanya diversifikasi instrumen pembiayaan APBN. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode pendekatan kuantitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan Indonesia dan sumber-sumber lainnya. Data yang digunakan adalah data runtun waktu (time series) tahunan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2019. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara defisit anggaran dengan Sukuk memiliki hubungan searah, dalam jangka panjang sukuk negara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap defisit APBN Indonesia sebesar 0,362388 dan begitupun sebaliknya, sementara dalam hasil estimasi jangka pendek, variabel Defisit APBN pada lag 3 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Defisit APBN itu sendiri, yaitu sebesar -0.317460. Respon defisit APBN terhadap sukuk negara cenderung sensitif, dan sumbangan yang diberikan sukuk negara memberi kontribusi positif terhadap defisit APBN.