Strategi Pengembangan Pariwisata di Pantai Suwuk
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrieb.v4i2.5027Keywords:
Objek Wisata, Pendapatan Daerah, PariwisataAbstract
Abstrak. Pariwisata memiliki potensi besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, yang akan berdampak positif pada keuangan daerah. Jawa Tengah, terutama Kabupaten Kebumen, menawarkan peluang yang menarik di sektor ini, terutama di Pantai Suwuk. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif yang menggunakan analisis data berbasis skoring dan persentase dari hasil kuesioner skala Likert, juga dengan penyusunan analisis SWOT. Penelitian tersebut menemukan bahwa kekuatan Pantai Suwuk terletak pada keindahan alam, suasana sejuk, lokasi yang strategis, fasilitas seperti wahana, Coastguard, area bahaya, tiket dengan harga terjangkau, kebersihan pantai, petunjuk arah, dan juga tersedianya tempat ibadah. Kelemahan termasuk terbatasnya tempat menginap, minimnya pemandu wisata, warung yang sederhana, jarangnya transportasi, tidak adanya CCTV, layanan kesehatan yang jauh, minimnya promosi, investasi, dan fasilitas penitipan barang. Peluang yang ada mencakup dukungan dari komunitas, fasilitas umum, aksesori yang unik, jalan tol yang tersedia, transportasi menuju pantai, kebijakan pemerintah, dan juga partisipasi dari UMKM. Bahaya yang harus diwaspadai termasuk pungutan ilegal, persaingan dengan destinasi wisata lain, kerusakan lingkungan di area pantai, jalan berliku, dan ombak tinggi. Disarankan untuk menerapkan strategi pengelolaan dengan menggunakan pendekatan S-O yang melibatkan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.
Abstract. Tourism has great potential to increase Local Revenue, which will have a positive impact on regional finances. Central Java, especially Kebumen Regency, offers interesting opportunities in this sector, especially in Suwuk Beach. This study was conducted using a quantitative descriptive method using scoring and percentage-based data analysis from the results of a Likert scale questionnaire, as well as the preparation of a SWOT analysis. The study found that the strengths of Suwuk Beach lie in its natural beauty, cool atmosphere, strategic location, facilities such as rides, Coastguard, danger areas, affordable tickets, beach cleanliness, directions, and the availability of places of worship. Weaknesses include limited accommodation, lack of tour guides, simple stalls, lack of transportation, no CCTV, distant health services, lack of promotion, investment, and storage facilities. Opportunities include community support, public facilities, unique accessories, available toll roads, transportation to the beach, government policies, and participation from MSMEs. Dangers to watch out for include illegal levies, competition with other tourist destinations, environmental damage in the coastal area, winding roads, and high waves. It is recommended to implement a management strategy using the S-O approach which involves collaboration between the community, government and private sector.
References
Ananta, H., & Rizkon, A. (2020). Analisis dampak Covid-19 terhadap Sektor Pariwisata Sikembang Park Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Faklutas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Bahasa Dan Seni, Univrsitas Negeri Semarang, 17.
Arispen, A., Dewi Rahmi, & Ade Yunita Mafruhat. (2021). Pengaruh Dana Otonomi Khusus dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh Tahun 2008-2020. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 1(1), 75–81. https://doi.org/10.29313/jrieb.v1i1.204
Badan Pusat Statistik. (2023). Kabupaten Kebumen Pendapatan Asli Daerah Tahun 2023.
Bahiyah, C., & Hidayat, W. R. (2018). Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Di Pantai Duta Kabupaten Probolinggo. In Jurnal Ilmu Ekonomi , 2.
Dwi Cahya Nurhadi, F., & Pani Rengu, S. (N. D. ). (2018). Strategi Pengembangan Pariwisata Oleh Pemerintah Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Mojokero. In Jap, 2(2).
Dwiputra, R. (2013). Preferensi wisatawan terhadap sarana wisata di kawasan wisata alam erupsi Merapi. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 24(1), 35–48.
Hafiz, E. A., Meidy Haviz, & Ria Haryatiningsih. (2021). Pengaruh PDRB, UMK, IPM terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Kabupaten/Kota Jawa Barat 2010-2020. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 1(1), 55–65. https://doi.org/10.29313/jrieb.v1i1.174
Ismail, M. (2020). Strategi Pengembangan Pariwisata Provinsi Papua. Matra Pembaruan, 4(1), 59–69. https://doi.org/10.21787/mp.4.1.2020.59-69
Mayang, A. , A. I., & Ratnawati, S. (2020). Analisis Swot Dalam Menentukan Strategi Pemasaran (Studi Kasus Di Kantor Pos Kota Magelang 56100). Jurnal Ilmu Manajemen , 17(2).
Nadhifah, T., & Wibowo, M. G. (2021). Determinan Ketimpangan Pendapatan Masyarakat Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 24(1), 39–52.
Putra, I. G. R. M., & Algifari. (2023). Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum, Belanja Modal, Dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 17(3), 229–240. https://doi.org/10.53916/jeb.v17i3.66
Rangkuti, F. (2018). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Rani Wulantari, Haviz, M., & Mafruhat, A. Y. (2021). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Barat 2003-2017. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 1(1), 8–14. https://doi.org/10.29313/jrieb.v1i1.62
Sugiyono, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Sultan Rizqi Arkhano. (2022). Strategi Pengembangan Objek Wisata Cipanas Kabupaten Garut Menghadapi Kondisi Adapatasi Kebiasaan Baru. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 1–8. https://doi.org/10.29313/jrieb.vi.611
Utsalina, D. S., & Primandari, L. A. (2020). Analisis Swot Dalam Penentuan Bobot Kriteria Pada Pemilihan Strategi Pemasaran Menggunakan Analytic Network Process. Antivirus : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika, 14(1), 51–60. https://doi.org/10.35457/antivirus.v14i1.889
Widjaja, H. A. W. (2001). Titik Berat Otonomi Daerah Tingkat Ii.