Pengaruh Jumlah Penduduk Miskin, Laju Pertumbuhan Ekonomi, dan Tingkat Pendidikan terhadap Jumlah Stunting di 10 Wilayah Tertinggi Indonesia Tahun 2010-2019
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrieb.v1i2.401Keywords:
Stunting, Kemiskinan, Laju Pertumbuhan EkonomiAbstract
Abstract. Stunting is a chronic nutritional problem caused by malnutrition in the long term which is now a major health problem in Indonesia. This study aims to analyze how much influence the number of poor people, Economic Growth Rate, and Education Level have on the number of stunting in the 10 highest regions of Indonesia. The data used is secondary data, namely panel data for ten years from 2010-2019 and the 10 highest regions in Indonesia sourced from the Indonesian Central Statistics Agency. The analytical analysis method used is quantitative. The model used is a fixed effect model. The results showed that the number of poor people had a positive effect, while the rate of economic growth and education level had a negative effect on the number of stunting. The conclusion of the study is that the number of poor people, the rate of economic growth, and the level of education contribute to stunting in the 10 highest regions of Indonesia. The government needs to seek to increase knowledge related to balanced nutrition, child health, and nutritional problems for children under five to parents to prevent stunting with regular promotion and counseling through village midwives.
Abstrak. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama yang sekarang menjadi masalah kesehatan utama Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh jumlah penduduk miskin, Laju Pertumbuhan Ekonomi, dan Tingkat Pendidikan terhadap jumlah stunting di 10 wilayah tertinggi Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data panel selama sepuluh tahun dari 2010-2019 dan sebanyak 10 wilayah tertinggi di Indonesia yang bersumber dari Badan Pusat Statistika Indonesia. Metode analisis analisis yang digunakan adalah kuantitatif. Model yang digunakan adalah model fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin memiliki pengaruh positif, sedangkan Laju Pertumbuhan Ekonomi dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah stunting. Kesimpulan penelitian adalah jumlah penduduk miskin, Laju Pertumbuhan Ekonomi, dan tingkat pendidikan berkontribusi terhadap terjadinya stunting di 10 wilayah tertinggi Indonesia. Pemerintah perlu mengupayakan peningkatan pengetahuan terkait gizi seimbang, kesehatan anak, dan masalah gizi balita terhadap orang tua untuk mencegah stunting dengan promosi dan konseling secara rutin melalui bidan desa.