Pengaruh Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum Provinsi terhadap Kemiskinan Ekstrem
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrieb.v3i2.2871Keywords:
Kemiskinan Ekstrem, Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi.Abstract
Extreme Poverty is a condition of the inability of the community to meet basic needs, namely food, clean water, proper sanitation, health, housing, education and access to information on income and social services. Someone is categorized as extreme poor if the cost of their daily needs is below the extreme poverty line. This study aims to determine the effect of Population, Human Development Index and Provincial Minimum Wage on Extreme Poverty in 34 Provinces of Indonesia. The analysis method used in this study is regression of panel data with a Random Effect Model (REM) approach. Cross-section effect results obtained, there are two provinces that have the highest effect value, namely West Java Province of 267.1881 and East Java Province of 193.0410. The results of the analysis obtained, it can be seen that the variable Number of Population has a positive and significant effect on the variable of Extreme Poverty in 34 Provinces of Indonesia, and the variables of the Human Development Index and Provincial Minimum Wage have a negative and significant effect on the variable of Extreme Poverty in 34 Provinces of Indonesia.
Kemiskinan Ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial. Seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika biaya kebutuhan hidup sehari-harinya berada di bawah garis kemiskinan esktrem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum Provinsi terhadap Kemiskinan Ekstrem di 34 Provinsi Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan pendekatan Random Effect Model (REM). Hasil Cross-section effect yang diperoleh, terdapat dua Provinsi yang memiliki nilai effect tertinggi yaitu Provinsi Jawa Barat sebesar 267.1881 dan Provinsi Jawa Timur sebesar 193.0410. Hasil analisis yang diperoleh, dapat diketahui bahwa variabel Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kemiskinan Ekstrem di 34 Provinsi Indonesia, serta variabel Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum Provinsi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Kemiskinan Ekstrem di 34 Provinsi Indonesia.
References
Maulana F. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Lampung Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam Periode 2015-2019. 2020;
BPS Indonesia. Indikator Kesejahteraan Rakyat Tahun 2022. 2022;1–243.
TNP2K. Penentuan Wilayah Prioritas Kemiskinan Ekstrem 2021-2024. 2022;1–20.
Taufiq N. Penciri Kemiskinan Ekstrem di 35 Kabupaten Prioritas Penanganan Kemiskinan Ekstrem. 2022;895–904.
Suhandi N, Ayu E, Putri K, Agnisa S. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Jumlah Kemiskinan Menggunakan Metode Regresi Linear di Kota Palembang. 2018;09(2):77–82.
BPS. Indeks Pembangunan Manusia 2021. Badan Pus Stat. 2021;13(1):104–16.
Akbar A, Primandari NR, Muhariah A. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Minimum Provinsi Terhadap Kemiskinan di Indonesia tahun 2017-2020. Equity J Ekon. 2022;10(02):80–91.
Mahroji D, Nurkhasanah I. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Pengangguran Di Provinsi Banten. J Ekon. 2019;9(1).
Sari YA. Pengaruh Upah Minimum Tingkat Pengangguran Terbuka Dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah. Equilib J Ilm Ekon Manaj dan Akunt. 2021;10(2):121–30.
Kristin Ari P. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pertumbuhan Ekonomi dan Pengagguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia. Equilib J Ekon Syariah. 2018;6(2):233–4.
Islami N, Anis A. Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Kemiskinan Di Indonesia. J Kaji Ekon dan Pembang. 2019;1(3):939.