Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Kejahatan Properti di Pulau Jawa Tahun 2014-2019
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrieb.v1i1.172Keywords:
Kejahatan properti, Tujuan pembangunan berkelanjutan, Pengeluaran per kapitaAbstract
Abstract. Crimes against property are a type of crime that rife on Java Island in 2014-2019. This condition raises the issue of development problems, thats a sense of security for the community. Sense of security disrupts the sustainable development goals or SDGs point 16: Peace, Justice and Strong Institutions. This study was conducted to determine the magnitude of the influence of several economic factors, namely the unemployment rate, the level of inequality, and cost of living of region. The analysis was used a type of quantitative descriptive research with secondary panel data, while the analysis model used the Generalized Least Square (GLS) method. Simultaneous testing shows that there is a relationship between unemployment, gini ratio and cost of living on crimes against property. The partial test shows there is a positive relationship as much as 0,13 units between unemployment and crimes against property. Cost of living shows the result is negative relationship as much as 0.65 units to crimes against property.
Abstrak. Kejahatan terhadap hak/milik tanpa kekerasan atau disebut kejahatan properti merupakan jenis kejahatan yang marak terjadi di provinsi-provinsi di Pulau Jawa pada tahun 2014-2019. Kondisi tersebut menimbulkan isu permasalahan pembangunan yaitu rasa aman bagi masyarakat. Hal tersebut menganggu upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs poin ke-16, yaitu Perdamaian, Keadilan dan Institusi yang Kuat. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui besaran pengaruh beberapa faktor ekonomi, yaitu tingkat pengangguran, tingkat ketimpangan, dan pengeluaran per kapita suatu wilayah terhadap angka kejahatan properti. Analisis yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan data sekunder secara panel. Sedangkan model analisis menggunakan metode Generalized Least Square (GLS). Uji simultan menunjukkan adanya hubungan TPT, GR dan pengeluaran per kapita terhadap kasus kejahatan properti. Adapun uji parsial menunjukkan adanya dugaan hubungan positif TPT sebesar 0,13 satuan terhadap angka kejahatan properti. Pengeluaran per kapita menunjukkan hasil adanya dugaan hubungan negatif sebesar 0,65 satuan terhadap kasus kejahatan properti.