https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Strategi Peningkatan Status Desa dari Tertinggal menjadi Desa Berkembang

Authors

  • Rizki Yunan Muharam Ekonomi Pembangunan, Universitas Islam Bandung
  • Meidy Haviz

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrieb.vi.1238

Keywords:

Desa Tertinggaal, Strategi, Indeks Desa Membangun

Abstract

Abstract. Underdeveloped villages are still a problem that must get attention because it has an impact on inequality in the development of urban areas and villages. The method used in this research is descriptive qualitative with analytical methods using reduction, presenting data, and drawing conclusions, SWOT analysis is used to formulate appropriate strategies based on strengths, weaknesses, opportunities and threats. The results of the study show that health and education indicators are still a problem in the social dimension due to limited facilities and infrastructure. On the economic index there is no market as the wheel of the community's economy, limited capital and the unavailability of public banking institutions make it difficult for the community to develop, there is still a lack of BUMDes as a booster for the community's economy. SWOT strategy analysis of (S) strengths, (W) weaknesses, (O) opportunities, and (T) threats. Strategy (SO) to develop local resource potential that can encourage community economic resources by taking advantage of opportunities such as agricultural products and UKM activities, strategy (WO) to increase human resources through education and training provided by the village, strategy (ST) to develop business or village potential so that the younger generation does not migrate, the lack of jobs in a village causes the community to urbanize, the (WT) strategy empowers the community to reduce poverty by contributing to village development.

Abstrak. Desa tertinggal masih menjadi permasalahan yang harus mendapatkan perhatian karena berdampak pada ketimpangan dalam pembangunan Wilayah Kota dengan Desa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis menggunakan reduksi, penyajian data, dan menarik kesimpulan, analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi yang tepat berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator kesehatan dan pendidikan masih menjadi masalah pada dimensi sosial karena keterbatasan sarana dan prasana. Pada indek ekonomi tidak tedapat pasar sebagai roda ekonomi masyarakat, keterbatasan modal dan tidak tersedianya lembaga perbankan umum menyulitkan masyrakat untuk berkembang, masih minimnya BUMDes sebagai pendongkrak perekonomian masyarakat. Analisis strategi SWOT dari (S) kekuatan, (W) kelemahan, (O) peluang, dan (T) ancaman. Strategi (SO) mengembangkan potensi sumber daya lokal yang dapat mendorong sumber ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan peluang seperti hasil dari pertanian dan kegitaan UKM, strategi (WO) meningkatkan SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang disediakan oleh desa, strategi (ST) mengembangkan usaha atau potensi desa sehingga generasi muda tidak merantau, minimnya lapangan pekerjaan di suatu desa mengakibatkan masyarakat melakukan urbanisasi, strategi (WT) memberdayakan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan dengan berkontribusi dalam pembangunan desa.

References

Arikunto, S. (2010). Metode peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.

Deswimar, D. (2014). Peran Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Pembangunan Desa.

Elsa. (2017). Strategi Pengembangan Desa Tertinggal di Nagari Batu Banyak Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok. Jurnal Spasial, 73.

Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2016. (2016). Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun. http://jdih.kemendesa.go.id/katalog/peraturan_menteri_desa_pembangunan_daerah_tertinggal_dan_transmigrasi_nomor_22_tahun_2016

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024: Arah Pembangunan Wilayah, (2019).

Sudjana, N. (1990). Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung: Fakultas Ekonomi UI.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatiff, Kombinasi, dan R&D.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta.

Undang-undang No 6 Tahun 2014. (2016). Undang-undang Desa No 6 Tahun 2014. ACM International Conference Proceeding Series, 18-April-2(1), 45–54. https://doi.org/10.1145/2904081.2904088

Downloads

Published

2022-12-21