https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Pengujian Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi terhadap Parameter Standar Mutu Ekstrak Daun Kelor

Authors

  • Muhammad Ichsan Nurfahmi Farmasi, Universitas Islam Bandung
  • Kiki Mulkiya Yuliawati Universitas Islam Bandung
  • Livia Syafnir Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrf.v4i2.5198

Keywords:

Metode Ekstraksi, Daun Kelor, Standarisasi

Abstract

Abstract. Safety, efficacy, and quality are important factors that must be possessed by every raw material that will be used as medicine. Moringa leaves (Moringa oleifera L.) have been widely used as raw materials for making traditional medicines, so it is necessary to standardize to produce good quality simplisia. The purpose of this study was to test the effect of different extraction methods on the standard parameters of moringa leaf extract extract extracted by two different methods, namely maceration and reflux. Standardization of moringa leaf extract consists of specific and non-specific parameter tests. Specific parameter tests include organoleptic examination, while non-specific parameter tests include determination of the specific gravity of viscous extracts. Organoleptic examination results obtained moringa leaf extract obtained by maceration and reflux have a thick form, brownish green color, distinctive odor, and bitter taste. The results of determining the specific gravity of moringa leaf thick extract obtained by maceration have a specific gravity of 0.9044 g/mL ± 0.2, while moringa leaf thick extract obtained by reflux has a specific gravity of 1.0258 g/mL ± 0.05. Moringa leaf extract produced by reflux and maceration has standard quality parameters that meet standardized criteria.

Abstrak. Keamanan, khasiat, dan kualitas merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap bahan baku yang akan dijadikan sebagai obat. Daun kelor (Moringa oleifera L.) telah banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat tradisional, sehingga perlu dilakukan standarisasi untuk menghasilkan mutu simplisia yang baik. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan pengujian pengaruh perbedaan metode ekstraksi terhadap parameter standar ekstrak daun kelor yang diekstraksi dengan dua metode berbeda yaitu maserasi dan refluks. Standarisasi ekstrak daun kelor yang dilakukan terdiri dari uji parameter spesifik dan non spesifik. Uji parameter spesifik meliputi pemeriksaan organoleptik, sedangkan uji parameter non spesifik meliputi penetapan bobot jenis ekstrak kental. Hasil pemeriksaan organoleptik diperoleh ekstrak daun kelor yang diperoleh dengan cara maserasi dan refluks memiliki bentuk kental, berwarna hijau kecoklatan, bau khas, dan rasa yang pahit. Hasil penetapan bobot jenis ekstrak kental daun kelor yang diperoleh dengan cara maserasi memiliki bobot jenis 0,9044 g/mL ± 0,2, sedangkan ekstrak kental daun kelor yang diperoleh dengan cara refluks memiliki bobot jenis 1,0258 g/mL ± 0,05. Ekstrak daun kelor yang dihasilkan dengan cara maserasi dan refluks memiliki parameter standar mutu yang memenuhi kriteria terstandar.

References

Dalimartha, S. (2012). Makanan dan Herbal untuk Penderita Diabetes Melitus. Jakarta: Penebar Swadaya.

Purba, E. C. (2020). Kelor (Moringa oleifera Lam.): Pemanfaatan Dan Bioaktivitas. Pro-Life, 7(1), 1- 12.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

Sibuea, R. D. (2017). Aktivitas Peredaman Radikal Bebas Dan Penentuan Kandungan Total Flavonoid Dari Fraksi Etil Asetat Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus L.). In Medan: Universitas Sumatera Utara.

Klau, M. H. C., & Hesturini, R. J. (2021). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm F) Lindau) Terhadap Daya Analgetik Dan Gambaran Makroskopis Lambung Mencit. Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, 4(1), 6–12.

Arsyad R., Amin A., Waris R. (2023). Teknik Pembuatan Dan Nilai Rendamen Simplisia dan Ekstrak Etanol Biji Bagore (Caesalpinia crista L.) Asal Polewali Mandar. Makassar Natural Product Journal. Vol. 1 No.3 (14).

Mayasari, U., & Laoli, M. T. 2018. Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Daun Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.) Klorofil: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan, 2(1), 7–13.

Marpaung, M.P..Septiyani, A. 2020. Penentuan Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Kental Etanol Batang Akar Kuning. Journal Of Pharmacopolium. 3 (2). 29.

Zainab, Gunanti F., Witasari A. H., Edityaningrum A. C., Mustofa., Murrukmihadi M. (2016). Penetapan Parameter Standarisasi Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). RAKERNAS & PIT Ikatana Apoteker Indonesia 2016.

Hasanah, U., Yusriadi., dan Khumaidi, A. (2017). Formulasi Gel Ekstrak EtanolDaun Kelor (Moringa oleifera Lam) Sebagai Antioksidan. Online Journal of Natural Science, 6(1), 46-57.

Wulan, A.A.H., Widagdo, D.P., dan Aulia, C. (2021). Potensi Ekstrak Etanol Daun Kelor Sebagai Antiinflamasi Dan Penetapan Kadar Flavanoid Total. Media Farmasi Indonesia. 16(2) : 1693-1697.

Cikita., Indika., (2016). Pemanfaatan Flavonoid Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (l) merr) Sebagai Antioksidan Pada Minyak Kelapa, Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 5(1).

Mondy, nell I., Gedde‐ dahl, S. B., & Mobley, E. O. (1966). Relationship of Specific Gravity to the Enzymatic Activity and Phenolic Content of Potatoes. Journal of Food Science, 31(2), 157–160. https://doi.org/10.1111/j.1365-2621.1966.tb00471.x

Nurjanah, S., Zain, S., & Komalasari, E. (2017). Study of Flower Balance Using Adsorbent to the Yield and Quality of Frangipani Flower Essential Oil (Plumeria obtusa) with EnfleurationMethod. Indonesian Journal of Essential Oil, 2(1), 1–9. https://doi.org/10.21776/ub.ijeo.2017.002.01.01

Anse, C Howard. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Farmakope Herbal Indonesia edisi II. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Voight, Rudolf. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi ke V. Yogyakarta: UGM Press

Ibrahim, A.M., Yunita., H.S. (2015). Pengaruh suhu dan lama waktu ekstraksi terhadap sifat kimia dan fisik pada pembuatan minuman sari jahe merah dengan kombinasi penambahan madu sebagai pemanis. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2): 530-41

Downloads

Published

2024-12-30