https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Karakterisasi Pati Termodifikasi dengan Metode Hmt (Heat Moisture Treatment)

Authors

  • Tellisa Rayasari Haryono Farmasi, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrf.v3i2.3164

Keywords:

Pati sagu, Pati Talas Belitung, pati termodifikasi, metode modifikasi HMT (Heat Moisture Treatment).

Abstract

Abstract. Starch is a carbohydrate which is a glucose polymer consisting of amylose and amylopectin. One source of starch is from sago plants and taro belitung. Starch in the pharmaceutical field can be used as a binder, disintegrant, filler, lubricant. The physicochemical properties of starch can be improved by modification. Modification of starch using the HMT (Heat Moisture Treatment) method is a physical modification technique involving heat treatment at 110°C for 4 hours. Unmodified natural starch still has some limited physicochemical properties, so this study aims to characterize the physicochemical properties of sago starch and Belitung Taro modified by the HMT (Heat Moisture Treatment) method. The results of the physicochemical characteristics of starch modified using the HMT (Heat Moisture Treatment) method from sago starch have a water content of  9%, 8,24%, and 8%, swelling power of 91,13%, 105%, and 94.1% while belitung taro starch has a moisture content of 1.56%, swelling power of 8.16%.

Abstrak. Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang teridiri dari amilosa dan amilopektin. Salah satu sumber pati yaitu dari tumbuhan sagu dan talas belitung. Pati di bidang farmasi dapat digunakan sebagai bahan pengikat, bahan penghancur, bahan pengisi, bahan pelincir. Sifat fisikokimia pati bisa diperbaiki dengan cara modifikasi. Modifikasi pati dengan metode HMT (Heat Moisture Treatment) merupakan teknik modifikasi secara fisik yang melibatkan perlakuan panas pada suhu 110°C selama 4 jam. Pati alami yang belum termodifikasi masih memiliki beberapa keterbatasan sifat fisikokimia, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi sifat fisikokimia dari pati sagu dan Talas Belitung yang dimodifikasi dengan metode HMT (Heat Moisture Treatment). Hasil dari karakteristik sifat fisikokimia pati yang termodifikasi menggunakan metode HMT (Heat Moisture Treatment) dari pati sagu memiliki kadar air 9%, 8,24%, dan 8%, swelling power 91,13%, 105%, dan 94,1% sedangkan pati talas belitung memiliki kadar air sebesar 1,56%, swelling power 8,16%.

 

References

Al Bukhori, J., Karim, A., Hariyadi, P,. (2019). Pengaruh Teknik Pengolahan Terhadap Krakteristik Kimia dan Swelling Power Pada Tapioka yang Dihasilkan. Prosiding Seminar 11 Hasil Litbangyasa Industri.

Ayuningtyas, P., Syska, K., Yuliasari, H,. (2021). Karakteristik Pati Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) dengan Modifikasi HMT (Heat Moisture Treatment). Scintific Timeline, 1(2).

Ega, L,. & Lopulalan Christina. (2015). Modifikasi Pati Sagu Dengan Metode Heat Moisture Treatment. Jurnal Teknologi Pertanian, 4(2).

Haryanti. P., Setyawati. R., Wicaksono,. R. (2014). Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan Suspensi Pati Serta Konsentrasi Butanol Terhadap Karakteristik Fisikokimia Pati Tinggi Amilosa Dari Tapioka. Agritech, 34(3).

Jading, A., Tethool, E., Payung, P., Gultom, S,. (2011). Karakteristik Fisikokimia Pati Sagu Hasil Pengeringan Secara Fluidisasi Menggunakan Alat Pengering Cross Fluidized Bed Bertenaga Surya dan Biomassa. Reaktor, 13 (3).

Kaur, A. P., Bhardwaj, S., Dhanjal, D. S., Nepovimova, E., Chopra, C., Singh, R., Kumar, H., & Fatih, S. (2021). Plant Prebiotics and Their Role in the Amelioration of Diseases. International Journal Of Biological Macromolecules 165.

Kunle, O.O. (2019). Starch Source and is Impact on Pharmaceutical Applications. Intech Open: UK.

Melani, A., Putri, D. (2019). Bioplastik Dari Pati Kulit Pisang Raja Dengan Berbagai Bahan Perekat. Distilasi, 4, 1-7.

Riwayati, I., Anam, A. C., & Maharani, F. (2016). Pengaruh Suhu Dan Waktu Proses Modifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) Pada Tepung Kulit Pisang Terhadap Sifat Kelarutan Dan Swelling Power. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 5(1).

Sakinah, A. R., Kurniawansyah, I. S. (2018). Isolasi Karakterisasi Sifat Fisikokimia Dan Aplikasi Pati Jagung Dalam Bidang Farmestik. Farmaka Suplemen, 16(2), 430–442.

Suga, K., Aini, N., & Setyawari, R. (2020). Pengaruh Konsentrasi STTP dan Lama Perendaman Terhadap Pati Kimpul Termodifikasi Ikatan Silang. Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 14(2), 119-212.

Taylor, P. (2010). The Impact of Heat-Moisture Treatment on Molecular Structures and Properties of Starches Isolated from Different Botanical Sources. Critical Reviews in Food Sciene and Nutrition,50(9).

Widyastuti, R. (2021). Fisikokimia Pati Millet (Pennisetum Glaucum (I.) R.Br.) Termodifikasi Heat Moisture Treatment. Journal Of Food and Agricultural Product, 5(1) 64.

Downloads

Published

2023-12-24