Potensi Antiinflamasi Ekstrak Etanol Biji Kurma Ajwa terhadap Tikus Wistar Jantan
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrf.v3i1.1795Keywords:
Antiinflamasi, kurma ajwa, Phoenix dactylifera L.Abstract
Abstract. Inflammation is the body's response to damage in tissues which is characterized by symptoms such as redness, heat, swelling, pain, and loss of function. The ajwa date palm plant (Phoenix dactylifera L.) has secondary metabolite compounds, one of which is flavonoids and phenolic compounds that have anti-inflammatory activity. Based on this background, this study aims to determine the anti-inflammatory potential of ajwa date palm seeds (Phoenix dactylifera L.) in male wistar rats (Rattus norvegicus strain wistar). Samples were extracted by cold extraction using the maceration method. Then a standard solution was made with a concentration of ethanol extract of ajwa date palm seeds of 100, and 500 mg/Kg.BB. The method used for anti-inflammatory testing is the paw edema method and the results of the data obtained were analyzed by the Langford method. Then the results of statistical analysis of normality test and homogeneity test and non-parametric test. The results showed that ethanol extract of ajwa date palm seeds (Phoenix dactylifera L.) has anti-inflammatory activity by comparing the percentage of udem inhibition at the 60th minute, namely a dose of 100 mg/Kg.BB of 12, 1271% and a dose of 500 mg/Kg.BB of 3.3082% with the comparison, namely piroxicam tablets 20 mg of 22.1153%. Based on the results obtained, it can be concluded that the ethanol extract of ajwa date palm seeds (Phoenix dactylifera L.) has anti-inflammatory potential against male wistar rats (Rattus norvegicus strain wistar) as seen from the percentage value of udem and percentage of udem inhibition.
Abstrak. Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap adanya kerusakan dalam jaringan yang dimana ditandai dengan gejala-gejala seperti kemerahan, terasa panas, bengkak, nyeri, dan hingga kehilangan fungsi. Pada tanaman tumbuhan kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) memiliki senyawa metabolit sekunder, salah satunya yaitu flavonoid serta senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antiinflamasi pada biji kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) terhadap tikus wistar jantan (Rattus norvegicus strain wistar). Sampel diekstraksi dengan ekstraksi cara dingin menggunakan metode maserasi. Kemudian dibuat larutan baku dengan konsentrasi ekstrak etanol biji kurma ajwa sebesar 100, dan 500 mg/Kg.BB. Metode yang digunakan untuk pengujian antiinflamasi yaitu metode edema paw dan hasil data yang didapatkan dianalisis dengan metode langford. Kemudian dilakukan hasil analisis statistik uji normalitas dan uji homogenitas serta pengujian secara non-parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) memiliki aktivitas antiinflamasi dengan membandingkan persentase inhibisi udem pada menit ke-60 yaitu dosis 100 mg/Kg.BB sebesar 12, 1271% dan dosis 500 mg/Kg.BB sebesar 3,3082% dengan pembanding yaitu piroksikam tablet 20 mg sebesar 22,1153%. Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) memiliki potensi antiinflamasi terhadap tikus wistar jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang dilihat dari nilai persentase udem dan persentase inhibisi udem.
References
[2] Al-Farsi, M., Alasalvar, C., Al-Abid, M., Al-Shoaily, K., Al-Amry, M., & Al-Rawahy, F. (2007). Compositional and functional characteristics of dates, syrups, and their by-products. Food Chemistry, 104(3), 943–947.
[3] Corwin, E, (2008). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC, Hal 35.
[4] Fitriyani, Atik., Lina Winarti, Siti Muslichah, dan Nuri. (2011). Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) pada Tikus Putih. Majalah Obat Tradisional. 16 (1), 34-42.
[5] Harmita, Maksum Radji. (2008). Buku Ajar Analis Hayati. Jakarta: EGC
[6] Hidayati, Nur Annis., Shanti Listyawati, dan Ahmad Dwi Setyawan. (2008). Kandungan Kimia dan Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L. pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan. Bioteknologi, 5 (1): 10-17, ISSN: 0216-6887.
[7] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
[8] Muallij, Mustaqim bin Mohd Najib Al-Kelantani. (2010). Panduan Menjadi Thobib dan Muallij Thibbun Nabawi Perobatan Wahyu Nabi. Klinik Muallij Islamiah.
[9] Muliati, F., (2014). Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Daun Paku Pyrrocia lanceolata (L.) Farw. Terhadap Penghambatan Denaturasi Protein Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi, UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
[10] Ricciotti, E., FitzGerald, G. A., (2011). Prostaglandins and Inflammation. 31(5), 986–1000.
[11] Rustam, Erlina., Indah Atmasari, dan Yanwirasti. (2007). Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma domestica Val.) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. J. Sains dan Teknologi Farmasi, 12:2, 112-115.
[12] Saifuddin, Azis., Rahayu, Viesa., Teruna, Hilwan Yuda. (2011). Standardisasi Bahan Obat Alam. Jakarta: Graha Ilmu.
[13] Shivraj, Hariram Nile & Se Won Park. (2013). Optimized Methods for In Vitro and In Vivo Anti-Inflammatory Assays and Its Applications in Herbal and Synthetic Drug Analysis. Article in Mini Reviews in Medicinal Chemistry. July 2012. Zhejiang Chinese Medical University and Konkuk University. 13. 95-100.
[14] Trifani. (2012). Ekstraksi pelarut cair-cair. Jakarta: Erlangga Press.