Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Praktik Jual Beli Rejected Bumbu Mie Instant
DOI:
https://doi.org/10.29313/jres.v1i2.441Keywords:
Etika, Jual Beli, Rejected ProductAbstract
Abstract. Islam has set rules in buying and selling both the pillars, terms, and ethics in doing business so that business people get profits and the pleasure of Allah SWT. In practice, many business people cheat by manipulating the quality of goods to gain profit. An example of a problem is buying and selling rejected instant noodle seasonings in RW 02, Cipeundeuy Padalarang Village. In this case, several sellers do not pay attention to the quality of their goods, so they are not suitable for consumption. This study aims to determine the review of Islamic business ethics on the sale and purchase of rejected instant noodle seasonings in RW 02 Cipeundeuy Padalarang Village. This study uses a qualitative approach with the type of field research—the data collection techniques in observation, interviews, and documentation. Sources of data were analyzed using inductive qualitative data analysis techniques. This study explains that there are sellers who are dishonest in mixing the quality of instant noodle seasonings so that buyers feel disadvantaged. This is not following the principles of Islamic business ethics, which require sellers to be fair, responsible, and do good. Therefore, the buyer feels aggrieved and feels cheated by the seller.
Abstrak. Islam telah mengatur aturan dalam jual beli baik rukun, syarat maupun etika dalam berbisnis sehingga pelaku bisnis mendapatkan keuntungan serta ridha Allah SWT. Dalam praktiknya, banyak pelaku bisnis yang berlaku curang dengan memanipulasi kualitas barang untuk mendapatkan keuntungan. Contoh permasalahan yang terjadi yaitu jual beli rejected bumbu mie instant di RW 02 Desa Cipeundeuy Padalarang. Dalam kasus ini, terdapat beberapa penjual yang tidak memperhatikan kualitas barang yang dijualnya, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan etika bisnis Islam terhadap jual beli rejected bumbu mie instant di RW 02 Desa Cipeundeuy Padalarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersifat induktif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat penjual yang tidak jujur mencampurkan kualitas bumbu mie instant sehingga pembeli merasa dirugikan. Hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yang mengharuskan penjual untuk bersikap adil, bertanggung jawab dan berbuat kebajikan. Oleh sebab itu, pembeli merasa dirugikan dan merasa tertipu oleh penjual.
Downloads
References
[2] Amir, Syarifuddin. 2003. Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta: Prenada Media.
[3] Erly, Juliyani. 2016. Etika Bisnis Dalam Petspektof Islam. Jurnal Ummul Qura. Volume VII.1
[4] H. Idri. 2015. Hadis Ekonomi: Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi. Jakarta: Kencana Prenadamedia.
[5] Kusnadi Dkk. 2011. Pengantar Bisnis Yang Islami Salah Satu Wujud Nyata Kepedulian Sosial. Makassar: Alauddin University press.
[6] Syed, Nawab Haider Naqvi. 2003. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[7] Veithzal Rivai dan Andi Bukhori. 2009. Islamic Economic (Ekonomi Syariah Bukan Opsi tetapi Solusi). Jakarta: Bumi Aksara.