Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Praktik Bagi Hasil Tambak Ikan Mas
DOI:
https://doi.org/10.29313/jres.v3i2.2843Keywords:
Bagi Hasil, Fikih Muamalah, Akad MudharabahAbstract
Abstract. In muamalah, humans need other people to cover the shortcomings that exist in themselves. Cooperation in muamalah includes aspects of profit-sharing cooperation, and one form of cooperation in muamalah fiqh is mudharabah. Mudharabah is a contract or agreement between two or more people, where one party provides business funds and the other party provides expertise. The purpose of this study, the authors used qualitative research methods by using data collection techniques of interviews, observation, and documentation on the practice of profit sharing of carp pond cultivation in Pringkasap village. This study found that when viewed from muamalah fiqh, the practice of profit sharing is included in the mudharabah contract, it's just that there are still some conditions that have not been met in the practice of profit sharing of goldfish pond cultivation.
Abstrak. Dalam muamalah manusia membutuhkan orang lain untuk menutupi kekurangan yang ada pada dirinya. Kerjasama dalam muamalah termasuk didalamnya ada aspek kerjasama bagi hasil, dan salah satu bentuk kerjasama dalam fikih muamalah adalah mudharabah. Mudharabah adalah akad atau perjanjian antara dua orang atau lebih, dimana salah satu pihak menyediakan dana usaha dan pihak lainnya menyediakan tenaga keahlian. Tujuan dari penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi pada praktik bagi hasil budidaya tambak ikan mas di desa Pringkasap. Penelitian ini menemukan bahwa jika ditinjau dari fikih muamalah praktik bagi hasil termasuk ke dalam akad mudharabah, hanya saja masih ada beberapa syarat yang belum terpenuhi pada praktik bagi hasil budidaya tambak ikan mas.
Downloads
References
M. A. Athoilllah and N. Ihwanudin, Ekonomi Hijau Dalam Islam, 1st ed. Bandung: SAHIFA, 2012.
A. S. Umam, “Implementasi Sistem Bagi Hasil Ternak Sapi Ditinjau Dengan Akad Mudharabah ( Studi Kasus Kelompok Ternak di Dsn. Pilanggot Ds. Wonokromo Kec. Tikung Kab. Lamongan ),” p. 79, 2019.
R. Hidayat, “Buku Ajar Pengantar Fiqih Muamalah,” pp. 22–24, 2020.
Muhammad, Sistem bagi hasil dan pricing bank syariah / penulis, Muhammad, 1y ed. Yogyakarta: UII Press, 2017.
aditia edy Utama, “Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Pelaksanaan Bagi Hasil Pengelolaan Tambak,” pp. 1–14, 2017.
A. Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, 1st ed. JAKARTA: AMZAH, 2017.
“Qur’an Kemenag QS. al-Baqarah [3]:283,” Lajnah Pentashihan mushaf Al-Qur’an Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal, 2022. https://quran.kemenag.go.id/.
“Hasil Wawancara Dengan Bapak E.N Pada Praktik Kerjasama Tambak Ikan Mas di Desa Pringkasap.” Desa Pringkasap. KAbupaten Subang, 2023.
Z. Arifin, Akad Mudharabah (Penyaluran Dana Dengan Prinsip Bagi Hasil). Indramayu: PENERBIT ADAB, 2021.
“Konsep Bagi Hasil.” 2023.
H. Iko, “Pelaksanaan perjanjian bagi hasil tanah pertanian di Kecamatan Bulakumba Kabupaten Brebes Jawa Tengah,” Tesis, pp. 1–188, 2008.
S. N. Af’ida, “Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka,” Conv. Cent. Di Kota Tegal, pp. 7–17, 2017, [Online]. Available: http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10559/BAB II.pdf?sequence=6&isAllowed=y.
N. Nurhasanah, MUDHARABAH dalam Teori dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama, 2015.
“Qur’an Kemenag (QS. Al-Muzamil [29]: 20),” Lajnah Pentashihan mushaf Al-Qur’an Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal, 2022. https://quran.kemenag.go.id/.