Tinjauan Hukum Islam tentang Arisan Kurban bagi Orang yang Mampu (Orang Kaya)
DOI:
https://doi.org/10.29313/jres.v3i1.1702Keywords:
Hewan Kurban, Arisan, Orang yang mampuAbstract
Abstract. This research examines the habits of the people in Pindahan Baru village when the month of Dzulhijjah (Eid al-Adha) comes every year the people in Pindahan Baru village hold a social gathering where the money from the arisan buys sacrificial animals for the seven members of the arisan, and this is done automatically, rotate every year. This needs to be discussed and studied to find out the legal basis, because most of the arisan activities are attended by wealthy people who actually can afford to buy sacrificial animals in cash using their own money (cash) without having to join the arisan. The research method used in this research is empirical research method, which is a research method that uses empirical facts taken from human behavior, both verbal behavior obtained from observation and real behavior carried out through direct experience. From this study, it can be concluded that the sacrificial arisan is basically mubah or permissible, however, according to K.H Kholil Dahlan, sacrificial arisan for people who can afford it cannot be classified as a sacrifice and this is categorized as an act that is not commendable.
Abstrak. Penelitian ini mengkaji tentang kebiasaan masyarakat di desa Pindahan Baru ketika datang bulan dzulhijjah (hari raya idul adha) masyarakat di desa Pindahan Baru setiap tahunnya mengadakan arisan yang mana uang hasil arisan tersebut dibelikan hewan kurban untuk tujuh orang anggota arisan tersebut, dan hal ini dilakukan secara bergiliran setiap tahunnya. Hal ini perlu dibahas dan dikaji untuk mengetahui dasar hukumnya, karena kegiatan arisan tersebut kebanyakan diikuti oleh orang yang mampu (orang kaya) yang sebenarnya mereka mampu untuk membeli hewan kurban secara tunai dengan menggunakan uang mereka sendiri (cash) tanpa harus ikut arisan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode penelitian empiris, yaitu suatu metode penelitian yang menggunakan fakta-fakta empiris yang diambil dari perilaku manusia, baik perilaku verbal yang didapat dari observasi maupun perilaku nyata yang dilakukan melalui pengalaman langsung. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa arisan kurban pada dasarnya adalah mubah atau boleh, namun arisan kurban bagi orang yang mampu menurut K.H Kholil Dahlan tidak bisa digolongkan sebagai kurban dan hal tersebut dikategorikan perbuatan yang tidak terpuji.
Downloads
References
Hidayat, and Ali Efendi. 2006. Kisah Para Rasul Hiburan Bagi Orang-Orang Yang Berakal. Jakarta: Rihlah Press.
Jonaedi Efendi dan Johny Ibrahim. 2018. Metode Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris. cet. 2. Depok.
Kartiwan, Iwan. 2013. “Ihtisar Pelaksanaan Ibadah Qurban.” Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Retrieved July 1, 2023 (https://badilag.mahkamahagung.go.id/hikmah/publikasi/hikmah-badilag/ihtisar-pelaksanaan-ibadah-qurban-1110).
Katsir, Ibnu. n.d. Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim. Jilid 5.
Mas’ud, Ibnu, and Zainal Abidin. 2005. Fiqih Mazhab Syafi’i. cet II. Bandung: Pustaka Setia.
Nasar, M. Fuad. 2022. “Memahami Realitas Kurban Dan Semangat Berkurban.” Kementerian Agama Republik Indonesia. Retrieved July 10, 2022 (https://kemenag.go.id/opini/memahami-realitas-kurban-dan-semangat-berkurban-wdzvqw).
Puspafirdausi, Fidya Alifa. 2018. “Bolehkah Berkurban Dengan Cara Utang? Ini Penjelasannya.” TRIBUNJABAR.ID. Retrieved (https://jabar.tribunnews.com/2018/08/21/bolehkah-berkurban-dengan-cara-utang-ini-penjelasannya).
Risma Wulandari, and Arif Rijal Anshori. 2022. “Tinjauan Pelayanan Islam Terhadap Pelayanan Medis Di Rumah Sakit X Kota Bandung.” Jurnal Riset Ekonomi Syariah 147–52. doi: 10.29313/jres.v2i2.1475.
Sabiq, Sayid. 1983. Fiqih Al-Sunah. Jilid III. Beirut: Daar al-Fikr.
Sudirman. 2021. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Arisan Kurban Di Metro Timur.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1(2):181–88.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan. Bandung: Alfabeta Bandung.